Batam (Antara Kepri) - Pemeliharaan rutin pipa gas jalur Grissik-Singapura oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) mengakibatkan kelistrikan di Batam akan terjadi pemadaman terhitung tanggal 2 hingga 7 November Mendatang.
"Jadwal pemeliharaannya itu mulai tanggal 4-5. Namun sebelumnya akan dilakukan persiapan selama 2 hari dan proses recovery lagi 2 hari," kata Manajer Humas Bright PLN Batam, Bukti Panggabean.
Akibat dari pemeliharaan pipa gas tersebut, suplai gas kepada pelanggan PGN di Batam akan terganggu yang salah satunya dari pelanggan terbesar seperti Bright PLN Batam.
Hal ini terlihat dari adanya konsumsi gas oleh Bright PLN Batam yang setiap harinya sebesar 45-48 BBTUD berkurang menjadi 17 BBTUD, sehingga berkurangnya daya mampu pembangkit PLN Batam yang biasanya menampung beban produksi tenaga listrik sekitar 383 MW menjadi 283 MW.
"Kami sebagai pelanggan PGN tentu terkena dampak. Namun kami berharap pelaksanaan pemeliharaan tersebut lebih cepat selesai dari jadwal yang sudah disiarkan oleh mereka," kata dia.
Bukti menambahkan, saat ini Bright PLN Batam sendiri membutuhkan energi gas untuk bahan bakar dari beberapa pembangkit listrik tenaga gas yang diantaranya seperti PLTG, PLTMG Panaran, PLTG dan PLTGU Tanjunguncang.
"Dari total daya mampu pembangkit milik kami, baik itu dari gas, batu bara, diesel merupakan bahan bakar gas yang penggunaannya mencapai 40% dari total bahan bakat pembangkit," kata Bukti.
Dengan demikian, berkurangnya pasokan gas ke Batam maka Bright PLN Batam juga akan mengurangi operasional pembangkit berbahan gas yang mengakibatkan defisit daya kurang lebih 100 MW.
"Pemadaman tidak dapat kami hindarkan karena ini merupakan perawatan rutin yang dilakukan oleh PGN. Adanya kebijakan ini tidak ada sangkut pautnya dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), namun pemadaman akan coba kita minimalisir paling lama 3 jam secara bergilir," pungkasnya.(Antara)
Editor: Evy R. Syamsir
Komentar