Setiap Tiga Jam Wanita Meninggal Saat Melahirkan

id Setiap Tiga Jam Wanita Meninggal Saat Melahirkan

Indonesia masuk dalam urutan kedua se-ASEAN dengan jumlah wanita yang meninggal saat melahirkan
Batam (Antara Kepri) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat setiap tiga jam sekali wanita meninggal dunia karena melahirkan diakibatkan menikah muda yaitu pada usia di bawah 20 tahun. 

Direktur Hubungan Antar Lembaga BKKBN Pusat Ari Gudadi, di Batam, Rabu, mengatakan kematian ibu melahirkan paling banyak terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Mari kita berikan yang terbaik kepada ibu-ibu, jangan biarkan ibu-ibi meninggal karena melahirkan," kata Ari. Ia mengatakan cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu menerapkan program tiga T yaitu jangan menikah terlalu muda, jangan melahirkan terlalu tua, jarak anak jangan terlalu dekat dan jangan terlalu banyak anak. 

Selain itu ada masyarakat juga harus menghindari tiga terlambat, yakni terlambat mendeteksi kehamilan, terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan ketika ingin melahirkan, karena terlalu banyak diskusi dengan keluarga serta terlambat ditangani oleh dokter atau bidan.

"Dari 100 ribu ibu melahirkan ada 359 orang yang meninggal dunia dan 80 persen kematiannya dikarenakan umur muda yaitu di bawah 20 tahun," katanya. 

Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) setiap tahun ada 200 juta pasangan yang menikah dan 10 persen diantaranya cerai dan rata-rata pasangan tersebut masuk dalam kategori usia muda. 

"Itu karena belum siap mental karena itu sangat menentukan, usia yang pas itu untuk wanita yang akan menikah harus usia 20 tahun dan laki-laki 25 tahun," ujarnya. 

Selain itu katanya Indonesia masuk dalam urutan kedua se-ASEAN dengan jumlah wanita yang meninggal saat melahirkan. Ia meminta kepada para pelajar untuk menjadikan Indonesia emas pada 2040-2045. 

Pelajar lanjutnya harus menjauhi narkoba, seks pra nikah, menikah terlalu muda dan jauhi Narkotika, Alkohol , Psikotropika dan Zat Adiktif lain (Napza).

"Napza ada di mana-mana jadi pelajar harus waspada dan melawan pengaruh-pengaruh dari negara luar," katanya.(Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE