Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Badan Pengawas Pemilu Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, tidak menemukan pelanggaran dalam deklarasi pasangan Syahrul dan Rahma Bersama Rakyat (SABAR).
"Berdasarkan hasil pengawasan saat deklarasi hingga pendaftaran Syarul/Rahma di KPU Tanjungpinang, kami tidak temukan pelanggaran," kata anggota Bawaslu Tanjungpinang M. Zaini di Tanjungpinang, Senin.
Ia mengatakan bahwa tim pengawas pilkada mengamati penerimaan pendaftaran Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Wali Kota Tanjungpinang Syahrul/Rahma yang dilakukan oleh KPU Kota Tanjungpinang berjalan dengan baik.
Berkas persyaratan pencalonan telah diterima KPU Kota Tanjungpinang. Selanjutnya, Bawaslu akan melakukan pengawasan verifikasi keabsahan berkas persyaratan tersebut.
"Hasil pantauan di lapangan belum ditemukan keterlibatan ASN maupun menggunakan fasilitas negara, seperti mobil dinas dalam deklarasi bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota itu," katanya.
Ia juga mengimbau bakal pasangan calon lainnya untuk tidak melibatkan ASN, menggunakan mobil dinas, dan fasilitas negara lainnya pada masa deklarasi dan pendaftaran.
"Sesuai dengan UU ASN, ASN untuk tetap menjaga netralitas dan tidak terlibat dalam politik praktis, apalagi terlibat dalam deklarasi, kampanye, mobilisasi ASN, dan lain-lain," tegasnya.
Zaini juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keharmonisan, damai, dan kondusif meskipun berbeda aspirasi dan dukungan.
"Nilai persaudaraan yang harus kita kedepankan dan diutamakan," katanya.
Sekitar 500 orang warga serta kader Partai Golkar dan Partai Gerindra menghadiri deklarasi Syahrul/Rahma sebagai Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang di Gedung Muhammadiyah Tanjungpinang.
Pasangan Syahrul/Rahma diusung Koalisi Syahrul/Rahma Bersama Rakyat (SABAR).
"Perjalanan SABAR sampai ke ruangan deklarasi ini tidak mudah, ada terjal, ada jurang, tetapi alhamdulillah dapat dilewati," kata Ketua DPD Partai Golkar Tanjungpinang Ade Angga saat memberi sambutan.
Menjelang tahapan pencalonan, kata dia, muncul isu hanya satu pasangan calon melawan kotak kosong. Namun, kenyataannya berbeda, Syahrul/Rahma dapat menjadi bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.
"Pertemuan hari ini adalah takdir Allah. Saya yakin SABAR yang mengusung perubahan akan memenangi pilkada," ucapnya.
Angga mengatakan bahwa Golkar menginginkan Syahrul/Rahma menjadi petugas rakyat, bukan petugas partai. Kader partai maupun pemimpin daerah harus mampu menjadi petugas rakyat.
"Harus menjadi petugas rakyat karena tidak ada partai yang bekerja," ujarnya. (baca juga: Golkar-PKS legowo Syahrul berpasangan dengan Rahma)
Editor: Rusdianto
Komentar