BNN dalami kepemilikan narkoba pilot Malindo Air

id pilot malindo air asal Malaysia,pilot tersangka sabu di batam

BNN dalami kepemilikan narkoba pilot Malindo Air

Pejabat BNNP Kepri dan Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso memperlihatkan barang bukti yang diamankan dari pilot Malindo Air.(foto istimewa)

Batam (Antaranews Kepri) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Riau terus mendalami kasus kepemilikian sabu-sabu pilot Malindo Air asal Malaysia Ahmad Syahman bin Shaharudin yang diamankan pada Sabtu (30/12) lalu.  

Kepala BNNP Kepri Brigjen Richard Nainggolan, di Batam, Selasa, mengatakan saat ini masih dalam proses penyidikan dan melengkapi berkas-berkas perkara atas tersangka. Dia mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Malaysia dan memberitahukan jika ada warga negaranya yang terlilit hukum di Indonesia.  

"Ketentuannya seperti itu (memberitahukan ke konsulat atau duta besar) dan proses hukumnya tetap dijalankan di Indonesia," katanya. Jenderal bintang satu itu mengatakan sampai saat ini belum ada dugaan jika tersangka menyelundupkan sabu-sabu untuk diperjualbelikan di Indonesia.  

Berdasarkan pengakuan Ahmad kata Richard barang haram yang ditemukan darinya hanya digunakan untuk pribadi. "Sementara belum ada, hanya sebatas dia mengkonsumsinya sendiri saja. Saat ini tersangka masih kita amankan di BNN," ujarnya.  

Sebelumnya diberitakan dalam operasi gabungan tahun lalu di Bandara Internasional Hang Nadim Batam BNNP Kepri mengamankan sabu-sabu 1,90 gram yang dibuang Ahmad ke tong sampah di toilet Bandara. 

Selain satu paket sabu, pihaknya juga mendapati satu set alat isap yang disimpan dalam tas kacamata. Barang bukti tersebut dibuang tersangka saat hendak diambil sampel urinenya oleh petugas.  

Saat hendak dites urine di jalur kedatangan pilot Malindo tersebut menolak dan hampir satu jam Ahmad beralasan kepada petugas tidak dapat buang air kecil. Padahal pihaknya sudah memberikan dua botol air mineral kepadanya.  

Dalam operasi bersinar itu tim gabungan melakukan pemeriksaan terhadap 33 laki-laki dan 36 perempuan yang merupakan kru dari delapan maskapai penerbangan dalam negeri dan satu penerbangan internasional.(Antara) 

Editor: Rusdianto 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE