Karimun siapkan kapal ekspor nanas ke Singapura

id ekspor nanas karimun,singapura

Karimun siapkan kapal ekspor nanas ke Singapura

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Karimun Muhammad Affan (Antaranews Kepri/Nursali)

Memang telah ada eksportir yang dibawa Kementan untuk membantu ekspor nanas ke Singapura. Tapi, kapalnya kita yang siapkan
Karimun (Antaranews Kepri) - Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menyiapkan kapal untuk mengekspor buah nanas hasil kebun warga ke Singapura.

"Memang telah ada eksportir yang dibawa Kementan untuk membantu ekspor nanas ke Singapura. Tapi, kapalnya kita yang siapkan," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Karimun Muhammad Affan di Tanjung Balai Karimun, beberapa waktu.

Muhammad Affan mengatakan pengusaha perkebunan akan membantu mengangkut nanas ke Singapura.

Pengusaha perkebunan itu, menurut dia, juga menjalin kerja sama dengan eksportir yang direkomendasikan Kementan.

"Nanti akan ada satu kapal yang disiapkan pengusaha lokal itu. Kami yakin jika pengangkutannya lancar, maka petani tidak perlu bingung mencari pasar. Sudah ada pasar di Singapura yang akan menampung hasil panen," kata dia.

Menurut Affan, penampung nanas di Singapura menetapkan harga nanas dari petani sebesar Rp2.000 per buah.

"Kita akan upayakan semuanya lancar, jadi tidak perlu bicara kalau belum ada hasil," kata dia.

Affan menyatakan, lahan perkebunan nanas, terutama di Pulau Kundur, relatif luas dengan jumlah petani yang juga banyak.

"Kita memiliki lahan perkebunan nanas sekitar 200 hektare," kata dia.

Sebelumnya, Dinas Pangan dan Pertanian Karimun juga meluncurkan aplikasi berbasis pertanian yang dapat diunduh pada telepon pintar untuk menunjang pengelolaan hasil pertanian.

"Khususnya hasil pertanian nanas dan pisang untuk diekspor ke Singapura," kata Affan.

Aplikasi ini, kata Affan, bekerja sesuai dengan kebutuhan para petani lokal. Aplikasi ini akan menampilkan data terkini hasil panen yang dibutuhkan, sebanyak 20 ton untuk diekspor ke Singapura setiap pekan.

Di samping itu, aplikasi ini juga akan mempermudah petugas dalam mendata dan memperbarui data sesuai dengan hasil panen para petani.

"Jadi penyuluh nanti dapat langsung mengisi jumlah hasil panen mereka ke dalam server setiap harinya," katanya.

Aplikasi tersebut diberi nama LPBE (Lumbung Pangan Berbasis Ekspor).

Editor: YJ Naim

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE