Dinkes: banyak penderita kanker stadium lanjut

id Dinas Kesehatan Tanjungpinang,kanker stadium lanjut

Dinkes: banyak penderita kanker stadium lanjut

Dinkes PPKB Tanjungpinang bekerja sama dengan ibu-ibu Ardya Dharma Garini mengajak para ibu untuk melakukan skrining kanker payudara dan kanker serviks. (Antaranews Kepri/Aji Anugraha)

Karena kebanyakan sudah berada pada stadium lanjut maka hasil pengobatannya masih belum memuaskan
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Tanjungpinang mencatat kebanyakan penderita kanker di Tanjungpinang berobat setelah penyakit yang diderita memasuki stadium lanjut.

“Kebanyakan penderita kanker baru menyadari Penyakit dan berobat setelah berada pada stadium lanjut,” kata Kepala Dinkes PPKB Tanjungpinang, Rustam, di Tanjungpinang, Jumat.

Menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2013, Indonesia merupakan negara dengan beban penyakit kanker yang cukup tinggi, yakni 1,4 per 1.000 penduduk.

"Dan yang paling banyak diderita perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim," katanya.

Dinas Kesehatan PPKB Tanjungpinang, selama periode 2013 hingga 2017 mencatat sebanyak 12 penderita kanker payudara dan 21 penderita kanker serviks yang mengajukan bantuan kepada Pemkot Tanjungpinang untuk pengobatan kanker yang dideritanya ke luar daerah. 
"Karena kebanyakan sudah berada pada stadium lanjut maka hasil pengobatannya masih belum memuaskan," ujarnya.

Ia mengatakan dari 21 penderita kanker serviks hanya 5 orang yang sembuh, 10 di antaranya meninggal dunia dan 6 masih dalam pengobatan.

Sedangkan dari 12 penderita kanker payudara, 4 diantaranya meninggal dunia dan 8 masih dalam pengobatan.

Menyikapi kondisi yang demikian, Dinas Kesehatan PPKB Tanjungpinang menghimbau pada para kaum ibu untuk melakukan pemeriksaan dini, agar jika terdapat bibit kanker dapat diketahui sejak awal dan bisa melakukan pengobatan dengan sempurna.

"Deteksi dini kanker serviks dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA) tersedia di semua Puskesmas di Kota Tanjungpinang. Demikian juga deteksi dini kanker payudara," ujarnya.

Di Tanjungpinang, selama tahun 2016 baru 1.214 ibu yang mengikuti skrining IVA dan kanker payudara, dengan hasil 26 ibu ditemukan benjolan tumor dan 1 dicurigai kanker payudara, 25 IVA positif dan 19 kelainan ginekologi.

Sedangkan selama tahun 2017 ada 2.693 ibu yang mengikuti skrining IVA dan kanker payudara, dengan hasil 50 ibu ditemukan benjolan tumor, 4 dicurigai kanker payudara, 30 IVA positif, 2 dicurigai kanker leher rahim dan 25 kelainan ginecologi lainnya.

Dinkes Tanjungpinang mengharapkan agar ibu-ibu yang melakukan skrining kanker serviks dan payudara bisa lebih meningkat lagi di tahun 2018.

"Semua puskesmas di Tanjungpinang saat ini sudah membuka layanan skrining kanker," imbaunya.

Ia menjelaskan, skrining adalah upaya untuk mengetahui kanker lebih dini, pilihan tindakan pengobatannya akan lebih banyak dan kemungkinan sembuhnya lebih besar.

"Demikian pula pembiayaan yang diperlukan untuk menangani menjadi lebih kecil," ujarnya.

Untuk memperluas kesempatan mendapatkan layanan skrining kanker, Rustam mengatakan, Dinkes PPKB Tanjungpinang telah mengagendakan sejumlah even di luar puskesmas, agar lebih dekat dengan masyarakat.

“Antara lain dengan perusahaan yang banyak mempekerjakan tenaga kerja wanita seperti pabrik teh dan busana yang diagendakan pada minggu kedua Februari ini,” ujarnya.

Dinkes PPKB, lanjutnya, juga akan melanjutkan kerjasama dengan sejumlah organisasi yang memiliki perhatian terhadap kesehatan perempuan, seperti Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita, Gabungan Organisasi Wanita, Persit Kartika Chandra Kirana, Ardya Dharma Garini, Yayasan Kanker Indonesia dan lembaga lembaga lainnya.

Selain melakukan skrining, untuk mencegah resiko kanker, Rustam menghimbau pentingnya melakukan perilaku hidup sehat yang populer sebagai perilaku CERDIK.

"CERDIK yakni, Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok dan alcohol, Rajin melakukan aktivitas fisik, Dirt sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stress," ujarnya.

Ia menjelaskan beberapa fakta mengenai kanker yang perlu diketahui, pertama Kanker membunuh lebih banyak dari pada AIDS, TB dan malaria.

"Bagian bila ketiga nya digabung menjadi satu," ujarnya.

Kedua, lanjut Rustam, 70 persen pasien kanker ada di negara berkembang, 43 persen kanker dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi tembakau dan alkoholik, mengurangi paparan bahan pemicu kanker, mengikuti program vaksinasi dan menjalani perilaku hidup bersih dan sehat.

"Jumlah pasien kanker akan meningkat drastis bila kita tidak berbuat apapun untuk upaya pencegahan," ujarnya.

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE