Wapres dorong percepatan tata perilaku di Laut China Selatan

id Wapres dorong percepatan tata perilaku di Laut China Selatan

Wapres dorong percepatan tata perilaku di Laut China Selatan

Ilustrasi peta kawasan Laut China Selatan. (www,beforeitnews.com)

Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan perairan Laut China Selatan namun bukan negara pengklaim, Indonesia sejak pemerintahan lalu konsisten mendorong semua pihak patuh pada tata perilaku.
Jakarta (Antaranews Kepri) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong percepatan penyelesaian tata perilaku (code of conduct) di Laut China Selatan, yang disampaikan kepada Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, di Jakarta, Jumat.

Prak berkunjung ke Jakarta dan dalam pertemuannya dengan Kalla, dia didampingi Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir. Mereka membahas peningkatan kerja sama bilateral dan kawasan Asia Tenggara.

Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan perairan Laut China Selatan namun bukan negara pengklaim, Indonesia sejak pemerintahan lalu konsisten mendorong semua pihak patuh pada tata perilaku.

"Hal itu menjadi kesepakatan kedua menteri, tadi disampaikan juga oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan didorong juga oleh wakil presiden, terkait dengan perlunya dipercepat proses penyelesaian COC untuk di Laut Tiongkok Selatan. Dan kita (Indonesia) sepakat mendukung Singapura dalam hal ini sebagai ketua ASEAN," kata Fachir, di Jakarta, Jumat.

Tata perilaku merupakan dokumen yang mengatur tata perilaku berbagai pihak terkait di Laut China Selatan.

Pemerintah Indonesia dan Kamboja sepakat untuk meningkatkan kerja sama dan hubungan bilateral setelah Prak berkunjung ke Indonesia, Jumat. Marsudi menerima dia di Gedung Pancasila, Jakarta.

Dalam pertemuan bilateral itu, kedua menteri membahas dan bertukar pandangan tentang berbagai isu dan hal yang menjadi kepentingan bersama.

"Dalam penguatan hubungan bilateral kami berdua menyepakati pentingnya memanfaatkan sidang komisi bersama untuk kerja sama bilateral sebagai forum utama untuk meninjau kemajuan dari hubungan bilateral," kata Marsudi.

Oleh karena itu, Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi sidang komisi bersama kerjasama bilateral Indonesia-Kamboja pada paruh kedua 2018.

Indonesia dan Kamboja sepakat untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara khususnya pada penguatan mekanisme bilateral antara lain di bidang perdagangan dan investasi, pariwisata, pertahanan, pertanian, konektivitas, dan kerja sama regional.

"Saya hadir di sini untuk menegaskan kembali keinginan bersama kita untuk lebih lanjut memajukan hubungan persahabatan dan kerjasama yang erat dari kedua negara," kata Prak. (Antara)

Editor : Pradanna

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE