2.045 anak Indonesia menjadi generasi emas

id BKKBN,generasi emas

2.045 anak Indonesia menjadi generasi emas

Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo (Antaranews Kepri/Messa Haris)

Mereka itu adalah yang baru lahir saat ini dan di tahun 2.045 saat usia 25 tahun akan menjadi sangat produktif, kalau yang sekarang kita tanggulangi agar bisa menjadi generasi berkualitas
Batam (Antaranews Kepri) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berharap dengan adanya pengetahuan mengenai kekurangan gizi pada anak diharapkan Indonesia akan memiliki generasi emas pada 2.045 mendatang sesuai harapan Presiden Joko Widodo.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKKBN RI Sigit Priohutomo, di Batam, Senin, mengatakan Indonesia mendapatkan bonus demografi sehingga tidak sulit untuk mendapatkan generasi emas di 2.045 dan hal itu harus dimulai dari saat ini.

"Mereka itu adalah yang baru lahir saat ini dan di tahun 2.045 saat usia 25 tahun akan menjadi sangat produktif, kalau yang sekarang kita tanggulangi agar bisa menjadi generasi berkualitas," ujarnya.

Pihaknya juga mendeteksi penyakit-penyakit yang kerap diderita generasi penerus sehingga nantinya diperoleh anak-anak muda yang unggul di berbagai bidang. Di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, kata Sigit, sangat sulit diprediksi pertumbuhan penduduknya oleh Bkkbn dikarenakan lebih banyak disebabkan oleh urbanisasi.

Kota Batam, kata Sigit, banyak didatangi warga dari daerah lain untuk bekerja dan menjalankan usaha. Saat ini yang terpenting kata Sigit adalah bagaimana membangun kualitas hidup manusianya agar tidak mudah terpapar penyakit.

"Kita bekerja sama dengan beberapa rumah sakit slah satunya rumah sakit kasih sayang ibu untuk mendukung program-program keluarga berencana," katanya.

Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Riau (BNNP Kepri) dalam konteks keluarga berencana yang salah satu poinnya adalah hindari Narkotika, Alkohol , Psikotropika dan Zat adiktif lain (Napza).

BNN kata Sigit memiliki cara untuk mencegah para remaja terhindar dari obat-obat terlarang dan pihaknya pun memiliki metode sendiri agar para penerus bangsa tidak terjerumus dalam penggunaan narkoba. Menurutnya peran orang tua menjadi yang utama agar para remaja terhindar dari bahayanya Napza.

"Dengan menyusui saja sudah bisa menimbulkan kasih sayang serta empati antara ibu dan anak sehingga itu menjadi timbal balik," katanya.

Menurut Sigit pekerjaan orang tua tidak hanya menjadikan anak sehat dan cerdas serta harus bisa mengendalikan emosional buah hatinya agar tidak melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum.(Antara)

Editor: Rusdianto    

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE