Sejumlah tokoh silaturahmi jelang pilkada

id Pilkada Tanjungpinang,silaturahmi tokoh tanjungpinang

Sejumlah tokoh silaturahmi jelang pilkada

Para tokoh agama, tokoh masyarkat, FKUB, Polres Tanjungpinang dan pemerintah daerah saat membacakan pernyataan sikap dan menandatangani kesepahaman janji Pilkada damai di Mapolres Tanjungpinang. (Antaranews Kepri/Aji Anugraha)

Kita punya tugas bersama mengantarkan pasangan calon (paslon) untuk menjadi pemimpin Kota Tanjungpinang 5 tahun mendatang
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, KPU, Panwaslu, Ketua LAM, Kementerian Agama Kota Tanjungpinang, FKUB, Pemerintah setempat dan Polres Tanjungpinang menggelar silaturahmi Kamtibmas dalam rangka Pemilukada Damai Kota Tanjungpinang 2018, di Rupatama Mapolres Tanjungpinang.

Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, di Tanjungpinang, Kamis, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolres Tanjungpinang yang telah menginisiasi kegiatan dalam rangka menjaga pilkada berjalan aman, tertib dan lancar.

"Terima kasih buat Kapolres yang telah berusaha penuh, supaya kita bisa bersembang-sembang dan berkumpul bersama dengan masyarakat. Saya yakin pelaksanaan Pilkada di Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau akan berlangsung dengan penuh rasa kekeluargaan, silaturahim dan kebersamaan yang kuat," ujarnya.

Ia mengatakan, semasa 9 bulan dia dutugaskan untuk memfasilitasi terselenggaranya Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang dengan penuh rasa damai, kebersamaan dan silaturahim.

"Kita punya tugas bersama mengantarkan pasangan calon (paslon) untuk menjadi pemimpin Kota Tanjungpinang 5 tahun mendatang," ujarnya.

Dia menuturkan, TNI dan Polri tidak memiliki hak suara, karena TNI bersama Polri memfokuskan diri pada pengamanan, berbeda dengan ASN, meski harus menjaga netralitas, tetapi punya hak pilih.

Ia mengingatkan agar hak pilih yang kita miliki di simpan dalam hati. "Gunakan hak pilih itu saat berada di bilik suara," pesannya.

Ia menjelaskan, berdasarkan 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, menurutnya hal itu sudah teruji, sebab meski kita berbeda suku, agama, ras, bahasa dan budaya, tetapi tetap memiliki satu kesatuan.

"Karena itu, saya percaya, meski pilihan kita berbeda-beda, kita bisa saling menghargai perbedaan itu, sehingga momen pilkada tidak membuat terputusnya tali silaturahim, kebersamaan dan kekeluargaan sesama kita," ujarnya. 

Editor: Rusdianto    

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE