Mengulas kembali perjuangan menulis di era reformasi

id nonton bareng,wiji thukul,reformasi pers

Mengulas kembali perjuangan menulis di era reformasi

Poster nonton baren film Istirahatlah kata-kata (Istimewa)

kehidupan berdemokrasi yang sudah tidak ada batasan lagi dalam menyampaikan pesan, termasuk kita sebagai jurnalis, wartawan, ini adalah suatu bentuk rasa yang harus kita syukuri, berkat perjuangan tokoh-tokoh di negara ini,
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Ikatan Wartawan Online (IWO) bersama Komunitas Belajar (Kobar) Kepulauan Riau menggelar nonton bareng film Istirahatlah kata-kata untuk mengulas kembali perjuangan menulis atau menyampaikan pesan keadilan pada masa reformasi.

"Kegiatan ini kita lakukan guna memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2018," kata Pengurus Kobar Kepulauan Riau, Rendi di Tanjungpinang, Sabtu.

Rendi mengatakan, esensi dari menonton film Istirahatlah Kata-kata yang menceritakan sosok penyair, sastrawan Wiji Thukul itu untuk menceritakan tentang menjaga orang yang kita cintai. Tentang arti kesepian saat berada jauh dari orang-orang.

"Dalam  konteks yang lebih luas ini cara kita mengenal sejarah. Kemerdekaan dan demokrasi tidak akan datang tiba-tiba. Penuh pengorbanan, penuh kehilangan," katanya.

Penayangan film "Istirahatlah Kata-kata ini rencananya akan dilaksanakan pada Sabtu 10 Februari 2018, bertempat di Jalan DI Panjaitan, Komplek Bintan Centre, Blok C Nomor 11, pukul 19.00 WIB.

Istirahatlah Kata-kata adalah film fiksi sejarah yang di produksi tahun 2017, disutradari oleh Yosep Anggi Noen dan Yulia Evina Bhara, sekaligus menuliskan skenarionya.

Film ini dibintangi oleh Gunawan Maryanto dan Marissa Anita, bercerita tentang perjuangan penyair Wiji Thukul yang menuntut keadilan kepada pemerintah melalui gerakan-gerakan, orasi, dan puisinya.

Istirahatlah Kata-kata dirilis secara terbatas pada 19 Januari 2017. Sutradara dan pemeran utama pria film ini meraih beberapa penghargaan antara lain dari Festival Film Indonesia, Usmar Ismail Award, dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival.

Terpisah, Ketua IWO Tanjungpinang, Iskandar Syah mengungkapkan makna dari nilai film Istirahatlah Kata-kata adalah upaya untuk mengingat kembali bagaimana perjuangan Wiji Thukul menyampaikan pesan-pesannya, aspirasinya, mengkriitik pemerintah pada masa itu agar mendapatkan keadilan yang merata.

"Jika diimplementasikan pada saat ini, kehidupan berdemokrasi yang sudah tidak ada batasan lagi dalam menyampaikan pesan, termasuk kita sebagai jurnalis, wartawan, ini adalah suatu bentuk rasa yang harus kita syukuri, berkat perjuangan tokoh-tokoh di negara ini termasuk Wiji Thukul yang perlu kita apresiasi," kata dia.

Dalam penayangan sempena HPN 2018, Kobar Kepri bekerjasama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tanjungpinang, Ikatan Wartawan Online (IWO) Tanjungpinang dan Lembaga Kantor Berita Negara (LKBN) Antara Biro Kepulauan Riau.

Setelah penayangan film Istirahatlah Kata-kata tersebut, dilanjutkan dengan diskusi bersama Akademisi dari FISIP Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Yudanto, dan sastrawan muda Tanjungpinang Fatih Muftih. (Antara)

Editor : Pradanna Putra

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE