Kepolisian selidik penyebab kematian WNA di Karimun

id WNA di Karimun,Warga Malaysia di Karimun

Kepolisian selidik penyebab kematian WNA di Karimun

Polisi mengevakuasi jenazah WN Malaysia. (Antaranews Kepri/Nursali)

Kemungkinan SL habis dari kamar mandi atau mau ke kamar mandi, SL ditemukan dalam kondisi terlentang dan sudah membusuk
Karimun (Antaranews Kepri) - Kepolisian Resor Karimun, Kepulauan Riau menyelidiki penyebab kematian seorang warga negara Malaysia yang ditemukan dalam kondisi membusuk di Perumahan Siang Hwa RT 06/RW 02 Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun, Senin.

"Jenazah korban dibawa ke RSUD Muhammad Sani untuk diautopsi, guna mengetahui penyebab kematiannya," kata Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Karimun Iptu Brasta Pratama Putra di tempat kejadian perkara.

Iptu Brasta Pratama Putra menyatakan mayat SL pertama kali ditemukan warga setempat setelah menyium bau busuk.

"Ya, mayat pertama kali ditemukan oleh tetangganya dalam kondisi sudah membusuk," kata dia.

SL ditemukan dalam kondisi terlentang di dalam rumahnya yang hanya menggunakan handuk melilit di pinggang.

"Kemungkinan SL habis dari kamar mandi atau mau ke kamar mandi, SL ditemukan dalam kondisi terlentang dan sudah membusuk," katanya.

Dari TKP, kepolisian menemukan satu paspor Malaysia yang diduga milik korban.

"Saya lihat kok banyak lalat hijau, saya lihat di tempat sampah, tidak ada sampah terus saya lihat ke rumah sebelah, kok ada bau tak enak, saya intip di dalam rumahnya banyak lalat," kata warga setempat, Rida.

Rida mengaku kaget dengan penemuannya, ia pun langsung menghubungi pihak kepolisian untuk memastikan penemuan tersebut.

"Saya langsung telepon Polres, dan RT sini," katanya.

Ia mengatakan SL sebelumnya sempat terlihat beberapa waktu lalu pada acara duka di salah satu kediaman warga setempat, saat itu, SL mengaku kurang enak badan dan sering buang air besar.

"Katanya dia demam dan diare. Sekitar 10 hari lalu dia ketemu dengan saya," katanya.

Ketua RT 06/RW 02 Perumahan Siang Hua Kelurahan Sungai Lakam Samsudin mengatakan SL dikenal sebagai seorang yang mampu mengobati penyakit nonmedis yang diderita orang lain.

"Banyak juga yang datang sama dia dan dia sendiri lebih dikenal dengan sebutan Luya seperti tabib la," kata Samsudin.

Samsudin mengatakan SL sendiri telah menetap di perumahan tersebut sejak tahun 2012, sepanjang hayatnya, SL dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan suka menolong.

"Sering juga dia cerita sama tetanga-tetangga kalau lagi di rumah," katanya.

Samsudin mengku tidak mengetahui jika SL masih berstatus WN Malaysia, sebab saat mulai tinggal dan menetap di perumahan tersebut, SL mengaku warga tempatan asal Kecamatan Meral.

"Dia di sini ngontrak dari tahun 2012, dia melapor kepada saya warga Meral, dari kecil sudah tinggal di Meral," katanya.

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE