Rektor: tuntutan mahasiswa dapat direalisasikan tanpa demo

id demo mahasiswa,umrah tanjungpinang

Rektor: tuntutan mahasiswa dapat direalisasikan tanpa demo

Pasukan Sabara Polres Tanjungpinang saat membubarkan aksi unjuk rasa mahasiswa Umrah yang berlangsung ricuh. (Antaranews Kepri/Aji Anugraha) (/)

Kami ingin benahi kesalahan yang pernah ada. Jadi tidak ada persoalan
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Prof Syafsir Akhlus, menegaskan tuntutan ratusan mahasiswa dapat direalisasikan pihak kampus tanpa harus berunjuk rasa.

"Tidak perlulah berunjuk rasa, karena yang dibangun sekarang itu sesuai dengan tuntutan mahasiswa," kata Akhlus menanggapi aksi unjuk rasa yang berlangsung anarkis di halaman Rektorat UMRAH, Selasa. Baca juga: Mahasiswa blokade jalan kampus Umrah

Ia mengemukakan, transparansi penggunaan anggaran, rencana kerja yang sesuai kebutuhan dan perbaikan fasilitas kampus merupakan tanggung jawab pihak kampus, yang sekarang mulai dibenahi. Rapat konsolidasi dan koordinasi antara unsur pimpinan fakultas dan universitas yang berlangsung tadi pagi juga membahas persoalan itu.

"Kami ingin benahi kesalahan yang pernah ada. Jadi tidak ada persoalan," ujarnya.

Akhlus juga merasa kaget dengan aksi ratusan mahasiswa yang tidak terkendali sehingga dibubarkan pihak kepolisian. Ia berharap mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun di lingkungan kampus, dan menjaga fasilitas kampus.

"Apa yang mereka tuntut itu kami kerjakan. Kalau masih demo lagi, tentu ini menjadi pertanyaan," ucapnya.

Akhlus juga mengingatkan aktivitas perkuliahan tetap dilaksanakan, apapun yang terjadi. Proses belajar- mengajar tidak boleh dihentikan, kecuali hari libur.

"Proses belajar-mengajar itu sangat penting, perlu diikuti sesuai kalender akademik. Dosen memiliki tanggung jawab memberikan pengetahuan kepada mahasiswa," katanya.

Aksi unjuk rasa di halaman Rektorat UMRAH Tanjungpinang berlangsung ricuh setelah sejumlah mahasiswa membakar ban. Mahasiswa melempar batu ke arah anggota kepolisian yang berjaga-jaga di lokasi aksi.

Polisi akhirnya menggunakan "water canon" dan gas air mata untuk membubarkan pendemo. Tiga mahasiswa di antaranya Presiden Mahasiswa UMRAH, M Syahputra dan Suaid diamankan pihak kepolisian. Namun mereka dilepaskan setelah dinasehati sejumlah anggota kepolisian dan beberapa dosen.

Aksi unjuk rasa berhasil dibubarkan anggota kepolisian sebelum tengah hari. Namun mahasiswa masih melakukan aksi di Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, yang berada di sebelah gedung rektorat.

Ratusan anggota kepolisian keluar dari kampus sekitar pukul 14.00 WIB, namun beberapa di antaranya tetap berjaga-jaga di lokasi yang tidak jauh kampus untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Baca juga: Polisi bubarkan unras mahasiswa umrah Tanjungpinang

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE