Pertumbuhan kredit macet di Kepri 74,9 persen

Batam (Antaranews Kepri) - Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan, pertumbuhan kredit macet di bank-bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Kepulauan Riau pada 2017 sebesar 74,9 persen atau mulai mengkhawatirkan.

"Pertumbuhan kredit macet 74,9 persen, dengan angka NPL 3,24 persen per Desember. Harus hati-hati," kata Kepala OJK Kepri, Iwan M Ridwan di Batam, Kepri, Kamis.

Menurut dia, tingginya angka pertumbuhan kredit macet itu dipengaruhi menurunnya pertumbuhan ekonomi Kepri yang anjlok pada 2017.

Pertumbuhan ekonomi Kepri 2017 merupakan yang terburuk sepanjang sejarah, karena hanya berada di kisaran 2 persen, padahal tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen.

Meski begitu, ia mengatakan angka kredit macet sebesar 3,24 persen masih relatif aman, karena di bawah batas yang ditetapkan 5 persen.

"Tapi itu di bawah nasional, nasional di kisaran 2 persen," kata dia.

OJK terus melakukan pengawasan untuk menekan angka pertumbuhan NPL. OJK juga meminta perbankan untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya agar terhindar dari kredit macet.

"Kredit harus tetap mengutamakan prisip kehati-hatian, itu terus kami ingatkan kepada semua bank umum dan BPR.

Ia berharap, laju pertumbuhan kredit macet dapat ditekan seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi di provinsi itu.

Di tempat yang sama, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi optimis, pertumbuhan ekonomi akan membaik pada tahun ini.

Menurut dia, pembagian wewenang yang semakin jelas antara Pemkot dengan Badan Pengusahaan Kawasan Batam turut memberikan kepastian hukum bagi penanam modal.

Pemkot, kata dia melanjutkan, juga terus membangun infrastruktur kota agar dapat memberikan nilai lebih kepada penanam modal yang hendak berinvestasi.Budi Suyanto (Antara)