Polda perketat pengawasan jalur pemulangan TKI ilegal

id Polda Kepri,pengawasan TKI ilegal,Kepri

Polda perketat pengawasan jalur pemulangan TKI ilegal

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Saptono Erlangga. (Antaranews Kepri/Danna Tampi)

Untuk yang kembali, walau ilegal, kami tetap akan memberikan pengamanan jangan sampai seperti kejadian beberapa waktu lalu
Batam (Antaranews Kepri) - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau memperketat pengawasan keamanan di jalur pemulangan Tenaga Kerja Indonesia ilegal menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

"Kami tingkatkan patroli perairan, sesuai dengan batas kewilayahan kami," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga di Batam, Jumat.

Ia mengakui, setiap menjelang Ramadhan, banyak TKI yang pulang ke Tanah Air melalui Batam atau Tanjungpinang, baru kemudian melanjutkan perjalanan ke kampung halaman masing-masing.

Ada TKI yang melalui jalur resmi, namun ada juga yang memilih pulang menggunakan jalan ilegal melalui jalur laut di pelabuhan-pelabuhan tikus karena tidak memiliki dokumen lengkap.

""Untuk yang kembali, walau ilegal, kami tetap akan memberikan pengamanan jangan sampai seperti kejadian beberapa waktu lalu," kata dia.

Polda Kepri dan aparat keamanan beberapa kali menyelamatkan kapal pengangkut TKI ilegal yang mengalami kecelakaan laut.

Polda Kepri, kata dia, akan bekerja sama dengan instansi terkait yang bertanggung jawab pada TKI seperti Badan Nasional Pengawasan dan Penempatan TKI dan imigrasi.

Sementara itu, Polresta Barelang mengamankan 9 orang yang diduga sindikat pemulangan TKI melalui jalur ilegal.

Sindikat itu diungkap setelah aparat kepolisian memergoki kepulangan puluhan TKI di sekitar Nongsa, Kamis (3/5) dini hari. Kabarnya, seluruh TKI diturunkan di tepi laut untuk berjalan kaki ke daratan, demi menghindari aparat keamanan.

Sebelumnya, aparat kepolisian juga menyelamatkan 101 TKI yang kapalnya terombang-ambing kehabisan bahan bakar, ketika hendak pulang ke Tanah Air melalui jalur ilegal.

Kebanyakan TKI itu tidak memiliki dokumen keimigrasian yang lengkap sehingga memilih pulang ke Indonesia melalui jalur ilegal dari Johor, Malaysia.

Para pekerja asal berbagai daerah di Indonesia itu membayar sekitar 1.000 hingga 1.500 ringgit Malaysia untuk bisa sampai selamat di Tanah Air.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE