KM Bukit Raya berhasil dievakuasi

id KM Bukit Raya, natuna, selat neneh,pelni

KM Bukit Raya berhasil dievakuasi

KM Bukit Raya yang kandas berhasil dievakuasi. (Antaranews Kepri/Cherman)

Perbaikan diperkirakan 7 hari, namun akan diusahakan bisa lebih cepat dan segera dapat dioperasikan untuk melayani warga Kepulauan Riau. 
Natuna (Antaranews Kepri) - KM Bukit Raya berhasil dievakuasi dari karang Neneh menuju paslabuh TNI AL Selat Lampa pada pukul 11.25 WIB, Sabtu.

Berkat kerja keras seluruh tim PT. Pelni (Persero) dibantu berbagai pihak, KM. Bukit Raya telah tertangani dengan baik. Saat ini kapal telah sandar di Selat Lampa untuk pemeriksaan dari Tim Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

"Bila pemeriksaan BKI selesai dan dinyatakan baik, kapal segera menuju Batam untuk perbaikan," terang Manager PR dan CSR PT. Pelni (Persero) Akhmad Sujadi di Jakarta saat dihubungi Antara dari Selat Lampa. 

Ia juga mewakili PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) menyampaikan terima kasih kepada instansi Pemerintah, TNI AL, Kepolisian dan seluruh warga yang telah membantu doa, pikiran dan tenaga sehingga KM. Bukit Raya dapat tertangani secara baik.

Sujadi menerangkan, perjalanan dari Selat Lampa ke Batam diperkirakan sekitar 26 jam, sedangkan untuk perbaikan diperkirakan 7 hari, namun akan diusahakan bisa lebih cepat dan segera dapat dioperasikan untuk melayani warga Kepulauan Riau. 

"Perbaikan diperkirakan 7 hari. Semoga bisa lebih cepat untuk segera melayani masyarakat," kata Sujadi.

Dalam 2 hari kemarin, lanjut Sujadi cuaca di perairan Natuna kurang bersahabat, sehingga penyelaman dan pelepasan tidak dapat dilakukan. 

"Namun tadi sekitar pukul 11.25 menit kapal berhasil lepas. Begitu lepas kami segera kontak instansi terkait untuk persiapan sandar di Selat Lampa untuk pemeriksaan class dari BKI," terangnya.

Bila selesai dock Kapal akan segera dioperasikan. Dari tempat perbaikan di Batam kapal akan menuju Pelabuhan Kijang, Tanjung Pinang. 

"Perjalanan dari Batam-Tanjung Pinang sekitar 18 jam. Harapan kami semoga semua dapat berjalan sesuai rencana, awalnya mau dock di Lampung, ternyata di Batam tersedia tempat maka kita alihkan ke Batam, mengingat jarak tempuh juga lebih dekat," ujarnya.(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE