Berlabuh untuk Police Movie Festival 5

id berlabuh,lkbn antara biro kepri,police movie festival

Berlabuh untuk Police Movie Festival 5

Berlabuh Poster. (Antaranews Kepri/Pradanna Putra)

Tajam pernah menetap di pulau, namun kemudian kembali hidup di sampan dengan membawa serta adiknya Awan yang abnormal. Anak perempuannya Embun, semula tetap tinggal dengan salah seorang sanak saudara Tajam di pulau.
Batam (Antaranews Kepri) - Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Kepri mempersembahkan 'Berlabuh' sebuah karya film pendek untuk Police Movie Festival 5 yang diselenggarakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Kisah Berlabuh bermula saat Bripka Arif sepulang bertugas kegiatan rutin bermaksud ke Pulau Panjang di pesisir Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, untuk menemui Pak Long, seorang kenalannya.

Saat menuju rumah Pak Long, beberapa nelayan mengajaknya duduk bergabung sambil minum kopi. Dalam perbincangan, ia mengetahui ada warga nelayan pulau tersebut yang ditangkap aparat negeri seberang karena melanggar sempadan.

Ia mengingatkan warga agar berhati-hati saat melaut jangan sampai tidak mengenal rambu batas NKRI, karena pulau tempat mereka tinggal berdekatan dengan negara tetangga.

Kemudian, dia melanjutkan perjalanan. Saat sampai di pelantar rumah Pak Long, ia melihat kenalannya itu berbincang dengan seorang lelaki yang langsung pergi begitu melihat kehadirannya.

Dari Pak Long dia tahu, lelaki tersebut bernama Tajam, merupakan orang sampan (suku asli Kepri yang bermukim di laut). Dinamai orang sampan karena semua aktivitas mereka dilakukan di sampan (perahu) sambil mengarungi lautan.

Tajam pernah menetap di pulau, namun kemudian kembali hidup di sampan dengan membawa serta adiknya Awan yang abnormal. Anak perempuannya  Embun, semula tetap tinggal dengan salah seorang sanak saudara Tajam di pulau. Namun, anak tertuanya itu kemudian dibawa tinggal dilaut walau Embun ingin tetap bermukim di darat agar dapat bersekolah.

Klimak cerita saat Bripka Arif kembali ke Batam, ditengah perjalanan ia melihat sampan kajang yang dikayuh Tajam berhenti di tengah laut dan keluarga tersebut panik,  rupanya  istri Tajam akan melahirkan.

Dengan sigap dia mencoba membantu tetapi ditolak Tajam.  Namun, setelah dijelaskan bahwa istrinya harus segera di bawa kembali ke pulau untuk mendapatkan bantuan, baru Tajam paham.

Saat berdua dengan Tajam, Bripka Aris membujuk  lelaki pengelana laut itu untuk tinggal menetap dan saran tersebut di terima Tajam yang disambut gembira keluarganya.

Pesan moral dari cerita ini, seorang polisi walau tidak dalam penugasan khusus namun dia tetap harus memberikan pengetahuan pada masyarakat mensosialisasikan kebijakan pemerintah dan menyayangi negara. Serta dapat memberikan pertolongan pada yang membutuhkan.(Antara)

Lihat Video:

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE