Saksi 'Sabar' kenakan baju putih di TPS

id pilkada tanjungpinang,pemilu serentak 2018,sabar

Saksi 'Sabar' kenakan baju putih di TPS

Sejumlah relawan paslon Sabar menggunakan seragam putih saat menghadiri Debat Publik Pilkada putaran terakhir. (Antaranews Kepri/Pradanna Putra)

Syahrul juga mengingatkan saksi tidak begadang nonton bola agar fokus melaksanakan tugasnya.
Tanjungpinang (Antara) - Sebanyak 734 saksi dari Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang nomor urut 1, Syahrul-Rahma ("Sabar") diperintahkan untuk mengenakan baju berwarna putih saat bertugas di tempat pemungutan suara (TPS).

Calon Wali Kota Tanjungpinang Syahrul, saat kegiatan pemantapan saksi di Gedung Muhamadiyah Tanjungpinang, Senin, mengatakan baju warna putih sebagai kekuatan dan keyakinan memenangkan pilkada ini.

"Corak kemejanya silakan apa saja, yang penting warna putih. Celana silakan warna apa saja. Ada yang keberatan," kata Syahrul yang didampingi Rahma.

Syahrul mengatakan saksi merupakan ujung tombak pemenangan "Sabar". Karena itu, saksi harus mengerahkan kekuatan yang optimal, dan tidak goyah.

Saksi harus disiplin dengan waktu. Pukul 07.00 harus sudah berada di TPS karena sudah mulai proses pemungutan suara. Pukul 06.30 WIB saksi sudah bergerak ke TPS.

Saksi sudah harus mengetahui dimana lokasi TPS-nya, jangan sampai pada hari pemungutan suara baru mencari lokasi TPS.

Syahrul juga mengingatkan saksi tidak begadang nonton bola agar fokus melaksanakan tugasnya.

Saksi juga harus orang yang tinggal di dekat TPS tersebut.

"Yang dilawan ini memiliki kekuatan besar. Ibarat semut melawan gajah. Insya Allah semut menang. Kita sudah berusaha, tinggal bermunajat dan berdoa. Para ulama, pendeta dan guru berdoa untuk kemenangan Sabar," katanya lagi.

Ketua Tim Pemenangan "Sabar", Ade Angga, mengatakan saksi harus mampu melaksanakan tugas secara maksimal untuk membawa perubahan, dan menciptakan sejarah baru.

Dalam pilkada ini, kata dia, "Sabar" melawan raksasa. Sabar hanya diusung Partai Golkar dan Partai Gerindra, serta didukung PKS dan PKB. Sedangkan rival politik "Sabar" diusung oleh partai-partai besar seperti PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan PPP.

"Partai yang mengusung Syahrul-Rahma hanya memperoleh 10 kursi di legislatif, sedangkan lawannya 20 kursi," katanya pula.

Sistem pengawasan yang dibangun "Sabar" secara berlapis. Di TPS dua orang saksi bertugas menulis dan mengawasi jalan pemungutan suara. Sedangkan 50 orang lainnya ditetapkan sebagai Satgas Pengaduan TPS yang bertugas menerima laporan dan menyelesaikan permasalahan di TPS.

"Tentunya mereka merupakan orang-orang yang paham aturan. Kita tidak boleh mendiamkan satu suara pun yang diambil, karena ini penting untuk menentukan kemenangan," ujarnya lagi.

Angga mendorong saksi tidak pulang sebelum menyelesaikan tugasnya di TPS. Saksi harus mendapatkan Formulir C1 sebelum meninggalkan TPS.

"Laporkan kepada satgas setiap ada permasalahan di TPS," katanya pula. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE