IIPC Singapura: Promosi terbaik perbaikan dari dalam

id promosi investasi,IIPC Singapore,investasi batam

IIPC Singapura: Promosi terbaik perbaikan dari dalam

Direktur IIPC Singapura, Riki Kusmayadi, (tengah) saat konferensi pers terkait investor Singapura yang tertarik menanam modal di Kota Batam Provinsi Kepri. (Antaranews Kepri/Messa Haris)

Batam sangat berpotensi untuk menambah investasi dari Malaysia serta Singapura dan strategi yang perlu kita lakukan adalah promosi dan promosi terbaik adalah perbaikan dari dalam
Batam (Antaranews Kepri) - Direktur Pusat Promosi Investasi Indonesia di Singapura atau the Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC) Singapore, Riki Kusmayadi mengatakan promosi investasi Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau yang terbaik adalah perbaikan dari dalam sehingga dapat menggaet lebih bayak investor dari Malaysia dan Singapura. 

"Batam sangat berpotensi untuk menambah investasi dari Malaysia serta Singapura dan strategi yang perlu kita lakukan adalah promosi dan promosi terbaik adalah perbaikan dari dalam," kata Riki, di Batam, Rabu.

Riki mengatakan apa-apa yang sudah dilakukan Badan Pengusahaan (BP) Batam yaitu "one stop service" dan izin investasi tiga jam diyakininya dapat menarik investor dari dua negara tetangga itu untuk menanamkan modalnya di Kota Batam. 

"Sebentar lagi OSS (online single submission) akan diterapkan dan itu juga akan menjadi daya tarik bagi mereka," ujar Riki.

Riki menambahkan BP Batam diharapkan bisa mengevaluasi investor-investor yang sudah menyatakan minat berinvestasi dan sejauhmana mereka akan merealisasikannya di Kota Batam. 

"Itu harus terus kita pantau, dari pada kita berfokus kepada negara-negara yang jauh Malaysia dan Singapura bisa kita optimalkan," ujar Riki.

Menurut Riki setiap hari mereka terus melakukan promosi investasi di Singapura dan Malaysia. Dari situ, lanjut Riki, diketahui jika minat investor dari dua negara tetangga tersebut sangat tinggi.

"Alasan utamanya itu lokasi Batam dengan Malaysia dan Singapura sangat dekat," papar Riki.

Terkait penerapan OSS kata Riki, pihaknya terus memantau kebijakan itu dari Jakarta dan hingga saat ini IIPC Singapura masih menunggu penerapan tersebut. 

Riki menambahkan saat ini industri terbesar di Singapura adalah industri manufaktur (manufacturing) dengan teknologi tinggi, sehingga tidak lagi mengandalkan banyak tenaga kerja manusia. 

Dari beberapa kali kerja sama Indonesia dengan Singapura lanjut Riki, IIPC selalu fokus kepada sumber daya manusia.

Pihaknya, kata Riki, telah menjalin kerja sama dengan Politeknik Kota Batam dan Temasek Holdings yang merupakan anak perusahaan dari Singapore Airlines dan Singapore Telecomunications.

"Jadi yang perlu disiapkan adalah sumber daya manusianya," ujar Riki.(Antara)
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE