Penyelenggara siap ganti peserta terjaring seleksi SMN

id seleksi,siswa mengenal nusantara,kepri

Penyelenggara siap ganti peserta terjaring seleksi SMN

Proses interview program Siswa Mengenal Nusantara (MSN) di ruang VIP Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang. Perwakilan "BUMN Hadir Untuk Negeri" sebagai pihak penyelenggara di wilayah Kepri yakni PT Pelindo I cabang Tanjungpinang, LKBN Antara Biro Kepulauan Riau, dan PT Persero Batam. (Antaranews Kepri/Saud)

Kalau tidak memenuhi kriteria yang kami tentukan, maka tak akan lulus seleksi SMN 2018 ini
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Penyelenggara program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) di Kepulauan Riau siap mengganti peserta yang terjaring dalam seleksi SMN di ruang tunggu VIP Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang.

"Kalau tidak memenuhi kriteria yang kami tentukan, maka tak akan lulus seleksi SMN 2018 ini," tegas Pantia Penyelenggara Program SMN 2018, Budi Santoso, Jumat.

Kepada Antaranews, Santoso perwakilan Pelindo I mengaku mempercayakan seleksi awal kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, sekitar H-7 dari hari ini, Jumat (27/8) untuk melakukan penyeleksian peserta.

Akan tetapi, pantauan di lapangan, data peserta yang masuk ke penyelenggara hanya 23 orang, kini bertambah 1. Jadi total peserta 24 siswa.

"Kami tak tau juga seleksinya bagaimana dari disdik provinsi," tegasnya.

Oleh karena itu, penyelenggara dalam hal ini BUMN, yaitu, PT Pelindo I cabang Tanjungpinang, Antaranews Biro Kepri, dan Persero Batam, kembali menyeleksi, dan  berhak membatalkan peserta dari disdik Kepri yang dianggap tidak memenuhi syarat mengikuti SMN 2018.

"Hal ini juga sudah kita rapatkan sebelumnya dengan perwakilan dari Disdik Kepri, dan dinas sendiri menyatakan siap untuk mengganti posisi bagi peserta yang gagal seleksi terakahir dari pihak penyelenggara," ungkapnya.

Santoso menjelaskan bahwa secara rinci seleksi peserta SMN 2018 terbagi dua, yakni syarat umum dan khusus.

Syarat umum meliputi, putra atau putri daerah, siswa kelas XI SMA/SMK/SLB, kepribadian mudah bersosialisasi, berasal dari keluarga kurang mampu, memiliki prestasi, aktif sebagai pengurus organisasi, menulis esai sebanyak 500 kata, dan khusus disabilitas mampu mengikuti kegiatan.

Sementara, untuk syarat khusus meliputi, surat rekomendasi dari sekolah, legalisir akte kelahiran dan KK, legalisir rapor 2 sementer terakhir, fotocopy piagam penghargaan, fotocopy Kartu Menuju Sejahtera (KMS), surat keterangan aktif di organisasi, pas foto berwarna  3x4 sebanyak 3 lembar, surat izin dari orang tua wali, dan surat keterangan sehat dari dokter.

Lanjut Santoso, banyak faktor yang mempengaruhi siswa tidak lulus dalam seleksi SMN 2018, di antaranya berhalangan, tidak bisa ikut dalam seleksi, dan karena tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan penyelenggara. 

Santoso mengaku masih memiliki banyak waktu untuk mengganti posisi peserta yang dianggap tidak lulus dalam seleksi SMN. Karena, jadwal keberangkatan menuju Nusa Tenggara Barat pada Agustus, (11/8).

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE