Bakamla: Narkoba kejahatan lintasnegara yang terorganisir

id Bakamla,narkoba,batam,dwi ria latifa

Bakamla: Narkoba kejahatan lintasnegara yang terorganisir

Deputi Operasi dan Latihan Bakamla RI, Laksamana Muda TNI Semi Djoni Putra menyematkan tanda latihan bersama dan Bimtek Bakamla dengan BNN kepada salah seorang peserta.(Foto: Humas Bakamla) (/)

Sehingga pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba karena memiliki dampak kelangsungan terhadap generasi muda bangsa
Batam (Antaranews Kepri) - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menyatakan tindak pidana narkoba merupakan kejahatan lintasnegara yang terorganisir, dengan menggunakan modus operandi secara rapi, didukung jaringan organisasi yang luas.

"Sehingga pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba karena memiliki dampak kelangsungan terhadap generasi muda bangsa," kata Deputi Opslat Bakamla RI, Laksamana Muda TNI Semi Djoni Putra yang membacakan amanat Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI (Purn) Ari Soedewo pada kegiatan latihan bersama dan bimtek antara Bakamla dengan BNN, di Batam, Selasa.

Baca juga: Bakamla-BNN latihan antisipasi sindikat narkoba

Bakamla RI, lanjut Semi, sampai saat ini terus berupaya melakukan penataan organisasi dan menyiapkan perangkat-perangkat kelembagaan.

Agar, lanjut Semi, nantinya dapat segera melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, guna melaksanakan patroli keamanan dan keselamatan di peraian Indonesia.

"Serta perairan yurisdiksi Indonesia sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2014," ujar Semi.

Dalam kegitan latihan bersama tersebut, lanjut Semi, para peserta dibekali pengetahuan tentang regulasi terkait penyelundupan narkoba. 

"Seperti jenis-jenis dan modus operandi, sindikat narkoba melalui laut, teknis mendeteksi narkoba serta penanganannya," papar Semi.

Selain itu kata Semi, akan dilaksanakan Tactical Floor Game (TFG) serta manuver lapangan di laut. 

Meliputi komunikasi, pencarian, dan pencarian barang bukti, pengawalan dan penyerahan tersangka dan barang bukti ke instansi terkait untuk proses penyidikan.

Sebelumnya Anggota Komisi II DPR RI, Dwi Ria Latifa prihatin dengan adanya laporan dari masyarakat mengenai peredaran narkoba yang dilakukan terang-terangan di Pulau Buluh, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Baca juga: Dwi Ria prihatin peredaran narkoba di Pulau Buluh

"Tadi saya diberitahukan ibu-ibu kalau membeli narkoba di sini (Pulau Buluh) seperti membeli kacang goreng," kata Dwi Ria Latifa.

Dwi Ria mengatakan, anak-anak di Pulau Buluh bahkan nekat mencopot tiang bendera di salah satu sekolah di pulau tersebut untuk membeli barang haram tersebut. 

"Bukan hanya mengambil uang orang tuanya saja, tapi sampai menjual tiang bendera untuk membeli narkoba," kata dia.

Dwi Ria mengungkapkan bahaya narkoba di Pulau Buluh sudah sangat mengkhawatirkan. 

"Karena ini pulau banyak pelabuhan tikusnya, BNN dan kepolisian harus memberikan perhatian khusus di pulau ini," tegasnya.

Dia menambahkan, para orang tua di Pulau Buluh, diminta untuk terus mencermati prilaku anak-anak mereka di rumah.  

Beberapa waktu lalu, dia meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menaikkan tipe Polda Kepri yang awalnya tipe B menjadi A. 

"Saya berharap dengan naiknya tipe itu, proses pengamanannya dapat lebih dimaksimalkan," ujarnya.(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE