PT MBKI bangun pabrik rokok pertama Tanjungpinang

id Pabrik rokok tanjungpinang

PT MBKI bangun pabrik rokok pertama Tanjungpinang

Dokumentasi sejumlah pekerja mitra produksi sigaret (MPS) PT HM Sampoerna melinting rokok dengan peralatan tradisional di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (29/10). (ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo)

Sunadi mengungkapkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 250 orang.
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Pengusaha rokok, Arifin, yang juga Komisaris Utama PT Megatama Batu Karang Indonesia membangun pabrik rokok pertama di Kota Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau.

Pembangunan pabrik rokok ditandai peletakan batu pertama oleh Gubernur Kepri Nurdin Basirun di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone) di Dompak, Tanjungpinang, Kamis.

Direktur Utama PT Megatama Batu Karang Indonesia, Sunadi mengatakan, investasi untuk pembangunan pabrik rokok ini senilai Rp250 miliar untuk tahap awal.

"Investasi akan ditingkatkan pada tahun kedua," katanya.

Sunadi mengungkapkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 250 orang. Jumlah tenaga kerja tentu dibutuhkan lebih banyak lagi jika perusahaan ini berkembang.

Tenaga kerja yang direkrut berasal dari warga tempatan.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pembangunan pabrik rokok ini," ucapnya.

Sunadi mengemukakan lahan yang digunakan untuk membangun pabrik rokok ini seluas 16 hektare. Lahan tersebut dibeli dari masyarakat.

"Target perusahaan, sebagian besar rokok yang diproduksi perusahaan ini akan diekspor ?ke Malaysia," katanya.

Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Tanjungpinang, Den Yealta mengatakan rencana pembangunan pabrik rokok di kawasan ekonomi bebas ini sudah direncanakan sekitar 2 tahun lalu.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, masyarakat dan media massa yang mendukung investasi di Tanjungpinang," katanya.

Den Yealta mengemukakan rokok yang diproduksi perusahaan itu lebih banyak dijual ke Malaysia, karena itu dibutuhkan pelabuhan ekspor dan jalan.

"Kami berharap dukungan dari pemerintah sehingga investasi dapat berkembang pesat di kawasan bebas," katanya.

Ia optimistis investasi rokok ini sebagai "pemikat" bagi investor lainnya untuk berinvestasi di Dompak. Tahun ini, kata dia salah satu pengusaha garam akan membangun perusahaan garam di Dompak. Pihak perusahaan telah melakukan penelitian terhadap kualitas garam di sekitar Dompak.

"Juga ada perusahaan yang menyediakan suku cadang pesawat apung yang berencana berinvestasi di kawasan bebas di Tanjungpinang," tegasnya.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun minta perusahaan rokok membantu warga sekitar. Pihak perusahaan sebaiknya merekrut warga Tanjungpinang sebagai tenaga kerja.

"Kami bersedia melatih mereka. Kalau ada permasalahan lain pun kami bersedia membantu," katanya. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE