Pemkot Batam temukan hewan tidak layak kurban

id Pemkot Batam,hewan kurban,kesehatan

Pemkot Batam temukan hewan tidak layak kurban

Ilustrasi: hewan kurban (ANTARA) (/)

Ada beberapa hewan yang kondisinya tidak boleh dijual untuk hari raya kurban nanti. Hewan tersebut sudah kami pisahkan dan tidak mendapatkan label sehat
Batam (Antaranews Kepri) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Kepulauan Riau menemukan sejumlah hewan yang dinyatakan tidak layak untuk dijadikan hewan kurban pada Idul Adha.

Dokter Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Samuel Tampubolon di Batam, Selasa, mengatakan menemukan empat hewan sakit, saat dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di penampungan sementara yang berada di Sei Temiang, Sekupang.

"Ada tiga atau empat hewan tadi yang kondisinya tidak sehat," ujar dia.

Saat diperiksa, kambing menderita flu, dan ada pula yang cedera di bagian kaki atau patah tulang, sehingga harus segera dipotong.

Ia menerangkan petugas langsung memisahkan kambing yang tidak layak tadi dari kawanannya, agar tidak masuk dalam hewan kurban.

"Ada beberapa hewan yang kondisinya tidak boleh dijual untuk hari raya kurban nanti. Hewan tersebut sudah kami pisahkan dan tidak mendapatkan label sehat," jelas dia.

Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melakukan pengecekan kesehatan seluruh hewan kurban, diantaranya mata, kulit elastis, hidung berlendir, posisi kaki tegak dan tidak ada luka, juga kelainan pada kuku hewan.

Tanda-tanda fisik itu bisa menandakan hewan dalam kondisi sehat dan layak dijadikan hewan kurban. Tim juga memastikan hewan cukup umur, berdasarkan bentuk giginya.

"Untuk usia, kami lihat dari gigi. Sapi yang boleh dipotong minimal harus berusia dua tahun," terangnya.

Menurut dia, hingga saat ini, kondisi kesehatan hewan kurban relatif baik, karena sebelumnya juga sudah melalui pemeriksaan di karantina.

Ia memastikan, belum menemukan hewan yang membawa penyakit berbahaya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Batam, Mardanis mengatakan timnya telah memeriksa kesehatan sedikitnya dua ribu hewan kurban.

Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan hewan layak, bebas dari penyakit berbahaya.

"Hewan yang tak layak sudah langsung dipisahkan, sedangkan yang sehat langsung diberi label sehat," kata dia.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE