Telkomsel wujudkan impian masyarakat di pelosok Desa di Lingga

id bupati lingga,alias wello,telkomsel,jaringan

Telkomsel wujudkan impian masyarakat di pelosok Desa di Lingga

Bupati Lingga Alias Wello dalam acara pramuka. (Antaranews Kepri/Nurjali)

Kita ingin mendudukkan persoalan ini, kita ingin tuntaskan, baik itu penambahan tower atau kapasitas jaringan
Lingga (Antaranews Kepri) - Perwakilan Telkomsel Tanjungpinang beberapa waktu yang lalu, mengunjungi Kabupaten Lingga dan bertemu langsung dengan Bupati Lingga Alias Wello dan Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar, pertemuan tersebut dilaksanakan usai Bupati menjadi Irup Upacara Hari Pramuka pada tanggal 14 Agustus 2018, atau menjelang beberapa hari menyambut hari kemerdekaan RI ke 73.

Selama bertahun-tahun lamanya beberapa daerah di Bunda Tanah Melayu ini, terisolir dari jaringan telekomunikasi dan internet ditengah-tengah kemajuan teknologi yang semakin canggih. Atas persoalan tersebut, beberapa pejabat di Kabupaten Lingga mulai anggota DPRD Lingga, LSM bahkan Bupati Lingga sendiri berupaya menjalin komunikasi dengan pihak-pihak Telkomsel untuk dapat mewujudkan mimpi masyarakat di pelosok desa di Kabupaten Lingga.

Kabar baik dan upaya kerja keras itupun akhirnya perlahan-lahan mulai terwujud, setelah kedatangan beberapa orang perwakilan dari PT. Telkom Telkomsel Tanjungpinang ke Kantor Bupati Lingga Daik Lingga. Dari sanalah berawal perhatian Telkomsel di terhadap desa-desa di pelosok Kabupaten Lingga, mulai terwujud. 

“Kita ingin mendudukkan persoalan ini, kita ingin tuntaskan, baik itu penambahan tower atau kapasitas jaringan," kata Bupati Lingga Alias Wello, usai menerima perwakilan Telkomsel di kantornya.

Peningkatan jaringan ini menurutnya, sudah sangat lama diimpikan oleh masyarakat di pesisir desa yang ada di Kabupaten Lingga, setelah kurang lebih empat belas tahun Kabupaten Lingga berdiri masyarakat di desa-desa pesisir belum dapat merdeka dari jarigan internet dan telpon selular. Namun kehadiran salah satu provider milik BUMN ini diharapkan dapat memberikan, pencerahan baru bagi masa depan digital di Kabupaten Lingga.

Apalagi saat ini menurutnya, banyak sector-sektor pembangunan yang membutuhkan jaringan telekomunikasi dan internet.

Dijawab Telkomsel di Mulai dari Senayang

Telkomsel awalnya menjawab keresahan masyarakat Senayang yang tidak dapat memanfaatkan jaringan internet dihampir seluruh wilayah mereka. Tanpa menunggu waktu lama di bulan Juli 2018 Kecamatan Senayang saat ini mulai dialiri jaringan 4G.

Namun kondisi tersebut berbeda dengan beberapa daerah lainnya seperti di Lingga Timur, Langkap Singkep Barat, Sungai Tenam, Tanjungkelit dan beberapa daerah lainnya saat ini juga kesulitan untuk memperoleh jaringan. 

Hal inilah menjadi persoalan yang dialami masyarakat Kabupaten Lingga, demikian juga dengan pemerintah setempat karena dukungan alat komunikasi saat dibutuhkan di era globalisasi ini.

"Beberapa daerah sudah kita upayakan, saat ini yang masih terkendala untuk daerah Pekajang," sebutnya.

Pekajang yang merupakan daerah perbatasan antara Lingga dan Provinsi Bangka Belitung ini, sejak beberapa tahun yang lalu hingga kini memang belum dapat terselesaikan. Bahkan Pemerintah Provinsi Kepri sendiri sudah beberapa kali turun ke wilayah desa tersebut untuk mengatasi persoalan yang ada, namun hingga kini belum juga ada solusi.

Khusus untuk di wilayah Lingga Timur, pembangunan akan difokuskan di Desa Kudung yang selama ini juga kesulitan untuk mendapatkan jaringan komunikasi. Demikian juga dengan daerah di wilayah Desa Belungkur, Kecamatan Lingga Utara. Pembangunan tersebut akan digesa secepat mungkin untuk memastikan hal tersebut, hari ini pihak Telkomsel akan turun langsung ke lapangan.

Saat ini beberapa jaringan internet sudah mulai di rasakan di beberapa pelosok desa di Kabupaten Lingga, untuk wilayah Pulau Singkep di Kabupaten Lingga sendiri hampir semua wilayah sudah dapat menikmati jaringan 4G, mulai dari Singkep Selatan, Singkep Pesisir, Singkep, Singkep Barat dan Kepulauan Posek.

Pemerintah Siap Membangun 7 Tower BTS

Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar beberapa waktu lalu menyampaikan, sesuai hasil pembicaraan dengan pihak Telkomsel sebagai upaya untuk pemerataan percepatan jaringan,  karena masih ada lokasi yang blank spot di desa-desa dan request pembangunan ke provider besar atau Base Tranceiver Stasion (BTS) belum terpenuhi, maka tahap awal diupayakan bantuan ke kementrian untuk pembangunan tower mini.

"Alhamdulillah sekarang tower mini ini dalam progres pembangunan untuk tujuh titik lokasi," kata Nizar, Kamis (6/12/2018).

Ia menjelaskan, adapun ketujuh lokasi tersebut yakni, Desa Teluk, Kudung, Mentuda, Belungkur, Batu Belubang, Resang dan Desa Pekajang. Kesemua wilayah tersebut, selama ini memang minim jaringan telekomunikasi.

Untuk Desa Teluk, Kudung, Mentuda dan Belungkur sudah 70 persen. Sedangkan Desa Resang, Batu Belubang serta Pekajang sudah mulai membangun pondasi awal dan pagar tower.

Lanjut Nizar, untuk case tower mini, sinyal di tahap ini masih seputaran GSM. Artinya, pengguna baru bisa sebatas melakukan panggilan dan mengirimkan pesan singkat (SMS), namun dengan radius dapat mengakomodir satu desa.

Dijadwalkan akhir Desember ini pembangunan sudah selesai. Info yang saya dapat tadi malam, kementrian ingin akhir Desember 2018 harus sudah aktif. “ Mudah-mudahan kerja keras semua pihak dipermudah yang kuasa," ucapnya.

Selain tower mini, pembangunan tower BTS telkomsel juga sudah dilakukan seperti di Desa Linau, Bakong, Cukas, Sungai Harapan dan Kampung Panggak. Kemudian, untuk peningkatan jaringan menjadi 4G juga dilakukan di Kecamatan Temiang Pesisir.

"Untuk yang tower mini mungkin satuan bicara per menit nya agak berbeda dengan tower BTS. Tapi, mahal pun hanya sedikit. Kalau misalkan tower BTS semenitnya Rp100, tower mini bisa Rp700," katanya.

Pengerjaan tower tersebut dapat segera rampung. Sehingga masyarakat dapat memanfaatkan jaringan telekomunikasi dengan baik serta tahap demi tahap terhindar dari keterisoliran. Dan kesediaan salah satu Provider yaitu Telkomsel juga sudah dapat dikonfirmasi, yang akan memberikan jaringannya kepada masyarakat yang ingin menikmati kemudahan komunikasi melalui alat Telekomonikasi.

Kondisi Geografis Kabupaten Lingga

Kabupaten Lingga yang dijuluki sebagai Bunda Tanah Melayu, adalah daerah yang dikelilingi oleh laut yang memiliki 13 Kecamatan dan tujuh kelurahan dan tujuh puluh empat desa. Hampir sembilan puluh sembilan persen wilayah Kabupaten Lingga dikelilingi oleh laut, jarak dari satu daerah ke daerah lainnya harus dilalui dengan laut.

Kabupaten Lingga terdiri dari 531 pulau-pulau dan sebagian dari pulau tersebut tidak berpenghuni, masyarakat melayu di Kabupaten Lingga sudah terbiasa dengan laut, bahkan untuk menempuh jarak dari satu kecamatan dengan kecamatan lainnya atau satu desa dengan desa lainnya harus ditempuh dengan laut. Sehingga wajar daerah di beberapa wilayah di Kabupaten Lingga sangat sulit dijangkau.

Kondisi inilah yang membuat beberapa daerah di Lingga teriosolir dengan fasiltas internet, namun dengan upaya dan kerja keras pemerintah serta bantuan dari pihak-pihak lainnya salah satu Telkomsel daerah terisolir ini dapat terbuka melalui jaringan komunikasi selular.
(Antara)
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE