Karantina Karimun periksa kesehatan hewan kurban

id Karantina pertanian karimun,hewan,kurban

Karantina Karimun periksa kesehatan hewan kurban

Ilustrasi: Hewan kurban (ANTARA) (/)

Kalau hewan yang mengidap penyakit berbahaya, maka akan kita tahan atau kita kembalikan ke daerah asal
Karimun (Antaranews Kepri) - Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai, Karimun, memeriksa kesehatan hewan kurban yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah.

"Pemeriksaan kesehatan ini merupakan upaya deteksi dini dan mencegah adanya hewan kurban yang disembelih tapi tidak layak konsumsi," kata Humas Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun Heri Setiyoko di Tanjung Balai Karimun, Rabu.

Selain cek fisik, kata Heri Setiyoko, pemeriksaan kesehatan hewan kurban juga dilakukan dengan mengambil sampel daerah untuk diuji di laboratorium.

Pengujian sampel darah dilakukan untuk memastikan hewan kurban tidak memiliki penyakit, seperti antraks yang ditularkan bakteri bacillus antracis yang bisa membahayakan manusia.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap hewan kurban yang masuk melalui pelabuhan, antara lain di pelabuhan kapal roro Parit Rempak, Kecamatan Meral dan pelabuhan rakyat di Kolong, Tanjung Balai Karimun.

Pengawasan dilakukan dengan memastikan setiap hewan kurban mengantongi dokumen kekarantinaan dari daerah asal.

"Kalau hewan yang mengidap penyakit berbahaya, maka akan kita tahan atau kita kembalikan ke daerah asal," ujarnya.

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya belum menemukan hewan kurban yang berpenyakit atau tidak layak untuk dikonsumsi.

Namun demikian, dia mengimbau kepada pedagang atau peternak agar proaktif melaporkan hewan kurbannya untuk diperiksa kesehatannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Karimun, Muhammad Affan mengatakan telah menyiapkan tim khusus untuk memantau dan mengecek kesehatan hewan kurban, dan bekerja sama dengan Stasiun Karantina Pertanian.

"Tim khusus kita turunkan ke tempat-tempat penjualan hewan kurban. Ada dua dokter hewan yang kita turunkan, satu di Pulau Karimun Besar dan satunya lagi di Pulau Kundur," ujarnya.

Dokter hewan, kata Affan, akan menyuntikkan obat untuk hewan kurban yang mengalami sakit, atau untuk mencegah agar tidak terjangkit penyakit seperti antraks.

"Tahun lalu kita menemukan satu ekor sapi yang terkena antraks. Karena itu, pengawasan terhadap hewan kurban akan kita lakukan secara terus menerus sampai hari penyembelihan," ujarnya.

Disinggung mengenai persediaan hewan kurban, Affan mengatakan sebagian besar dipasok dari luar daerah, seperti dari Riau dan Lampung.

Secara terpisah, pedagang hewan kurban, Ucok mengaku secara rutin memeriksakan hewan kurbannya kepada petugas kesehatan hewan.

"Mereka langsung datang ke kandang untuk melakukan pengecekan. Jadi, sapi kurban tetap dalam pengawasan sehingga aman dari penyakit," katanya.

Tahun ini, kata Ucok, pihaknya menyediakan 48 ekor sapi kurban, dan semuanya sudah ada pembelinya.

"Lebih banyak dari tahun lalu, yang berjumlah 40 ekor," ucapnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE