Sagu jadi penopang ekonomi masyarakat Lingga

id sagu,pengolahan sagu, nurjali, lingga

Sagu jadi penopang ekonomi masyarakat Lingga

Salah satu kebun sagu di Lingga. (Antara News Kepri/Nurjali)

Zaman sekarang  mencari pekerjaan susah tapi karena ditempat kami banyak tanaman sagu, inilah penopang hidup kami
Lingga (Antaranews Kepri) - Masyarakat yang bermukim di pulau Lingga mengakui tanaman sagu menjadi andalan ekonomi mereka walau pengolahannya masih tradisional.

"Zaman sekarang  mencari pekerjaan susah tapi karena ditempat kami banyak tanaman sagu, inilah penopang hidup kami. Sagu adalah andalan ekonomi kami dan ini sudah turun temurun," kata Amran salah seorang masyarakat saat ditemui Antara di Desa Keton, Kecamatan Lingga Timur.

Pengolahan sagu yang dilakukannya bersama warga desanya yang bergantung hidup dari sagu masih dilakukan secara tradisional dengan proses yang cukup panjang, dan membutuhkan tenaga yang ekstra. Mulai dari penebangan batang sagu, kemudian digolek atau dibawa ke tempat penggilingan sagu hingga proses dijadikan tepung sagu yang akan dijual atau di konsumsi sendiri. 

Amran mengatakan, hasil dari penjualan sagu memang tidak begitu besar, namun sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Ia menjelaskan, meski memiliki kebiasaan mengolah sagu, masyarakat setempat juga ada yang memilih pekerjaan lain, misalnya nelayan atau menjadi buruh bangunan. Namun pekerjaan nelayan hanya bisa dilakukan saat musim laut tenang dan untuk pekerjaan bangunan saat ini memang sangat sulit didapat, karena minimnya pembangunan.

"Disini ada juga yang mencari barang antik, tapi karna pekerjaan lain tidak ada jadi kami pilih yang ada saja, ii memanfaatkan tanaman sagu," sebutnya. 

Dengan kondisi tersebut masyarakat berharap agar pemerintah, dapat mencarikan solusi untuk peningkatan penghasilan petani sagu ini. 

Diakuinya, pemerintah Kabupaten Lingga gencar membangun  sektor persawahan dan hasil komoditi utama sagu saat ini mulai ditinggalkan. Padahal sagu sudah ada sejak lama dan menjadi komoditi pertanian unggulan di Kabupaten Lingga.

"Sangat disayangkan jika pengolahan sagu ditinggalkan," kata Amran.

Sementara itu ditempat terpisah, Kepala Bidang Perindustrian dan Usaha Kecil Menengah M.Rahmayadi menanggapi masalah tersebut mengatakan, pemerintah tidak meninggalkan sektor pertanian sagu namun pemerintah masih trauma dengan pengembangan pertanian sagu akibat bangkrutnya BUMD Kabupaten Lingga di era periode yang lalu yang pernah mengelola sagu untuk bahan utama pembuatan soon.

"Kita pernah kembangkan sagu, tapi kita tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar meski kualitas sagu kita baik, akhirnya BUMD bangkrut karna pengelolaan yang kurang baik waktu itu," sebutnya. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE