BUMN Hadir - Peserta SMN Kepri dilatih menulis buku

id bumn hadir,siswa mengenal nusantara

BUMN Hadir - Peserta SMN Kepri dilatih menulis buku

Kepala LKBN Antara Biro Kepri Evy Ratnawati Syamsir memberi pengarahan kepada peserta SMN Kepri 2018, saat kegiatan bedah buku "Cerita Nusantara Kami" di Hotel Pelangi, Kota Tanjungpinang, Rabu (5/9). (Antara News Kepri/Ogen)

Evy juga memberi materi terkait pemanfaatan media sosial (Medsos) secara positif. Peserta harus mampu memanfaatkan Medsos untuk hal yang positif.
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Sebanyak 24 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Riau dilatih menulis buku dan berita.

Kepala Biro LKBN Antara Kepri, Evy Ratnawati, di Tanjungpinang, Rabu (5/9), mengatakan, peserta SMN mendapat pelatihan dasar jurnalistik agar mereka mengenal dunia jurnalistik, dan mampu menulis berita dari peristiwa yang diliput.

"Tentu pelatihan ini bermanfaat bagi peserta. Pengetahuan jurnalistik yang dimiliki dapat dibagikan kepada rekan-rekannya, termasuk kepada guru," ujarnya, yang menjadi pemateri dalam pelatihan tersebut.

Evy juga memberi materi terkait pemanfaatan media sosial (Medsos) secara positif. Peserta harus mampu memanfaatkan Medsos untuk hal yang positif.

"Jangan menebar berita hoaks, jangan menebar kebencian melalui Medsos. Sebaliknya, manfaatkan Medsos untuk kepentingan positif, seperti promosi produk yang memiliki nilai ekonomis," ujarnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung dinamis tersebut, Evy juga menceritakan sejarah Lembaga Kantor Berita Nasional Antara. Selama ini, peserta tidak mengetahui Antara yang dibangun pada 13 Desember 1937 memiliki nilai sejarah dalam kemerdekaan RI.

"Salah satu pendiri Antara adalah Adam Malik. Saat itu, beliau masih muda, cerdas dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi," tandasnya.

Peserta SMN juga mengikuti bedah buku berjudul "Cerita Nusantara Kami" milik Kementerian BUMN. Materi bedah buku diberikan oleh Nikolas Panama, pewarta LKBN Antara di Tanjungpinang, yang juga penulis buku berjudul "Menjaga Indonesia Dari Kepri" dan "Pena di Batas Negeri, Catatan Jurnalisme Kemaritiman".

Pemateri mengingatkan agar seluruh peserta menulis testimoni atas peristiwa yang dialami selama mengikuti pelatihan di Tanjungpinang, dan apa yang dirasakan ketika berada di Yogyakarta dengan memperhatikan kaedah-kaedah Bahasa Indonesia.

"Masing-masing peserta memiliki karakter penulisan yang berbeda. Mereka harus menonjolkan itu agar tulisan yang disampaikan tidak hanya informatif, melainkan enak dibaca," katanya

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE