Gubernur Kepri optimistis Tanjungpinang bisa seperti Batam

Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun merasa optimistis Tanjungpinang menjadi kota yang maju seperti Batam saat dipimpin Syahrul-Rahma.

"Pak Rudi (Wali Kota Batam) itu hebat. Di tangannya Batam semakin maju. Kami optimis Tanjungpinang akan seperti Batam," kata Gubernur Nurdin saat melantik Syahrul-Rahma sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Jumat.

Dengan logat bahasa melayu, Nurdin mengatakan Batam merupakan kota maju. Sejak dahulu Batam dikenal sebagai kota industri, karena banyak perusahaan industri di kota itu.

Sebagai ibu kota Kepri, kata dia, Tanjungpinang sudah seharusnya menjadi kota yang maju. Kerja keras, kerja cerdas dan sinergisitas merupakan kunci keberhasilan mencapai target pembangunan.

"Koordinasi dengan Pemprov Kepri harus tetap dilaksanakan agar perencanaan pembangunan di Tanjungpinang dapat dilaksanakan dalam waktu cepat dan tepat," ujarnya.

Nurdin yakin pemerintahan yang dipimpin Syahrul-Rahma mampu membangun komunikasi dan sinergisitas dengan pemerintah pusat dan Kepri.

Tanjungpinang memiliki potensi perekonomian yang cukup tinggi dapat dikemas menjadi kota dagang, kota jasa, pariwisata dan kota pendidikan.

"Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pembangunan dan menyejahterakan masyarakat Tanjungpinang. Apalagi posisi Tanjungpinang strategis," katanya.

Nurdin juga mengingatkan Syahrul-Rahma untuk menjaga stabilitas perekonomian. Pemerintah daerah harus intensif mengawasi perdagangan barang dan jasa. Harga barang kebutuhan masyarakat yang meningkat dapat menimbulkan inflasi.

"Kalau terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian jangan hanya disalahkan Pemprov Kepri karena kontribusi kabupaten dan kota juga besar. Pertumbuhan perekonomian kabupaten dan kota merupakan pondasi Kepri," ujarnya.

Nurdin minta Syahrul-Rahma ikhlas mewakafkan waktunya untuk kepentingan daerah dan masyarakat.

Setelah menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, maka Syahrul-Rahma milik masyarakat.

"Harus melayani masyarakat. Bekerja untuk kepentingan masyarakat. Libatkan masyarakat dalam pembangunan," tandas Nurdin. (Antara)