Komoditas padi jagung mulai diperdagangkan di Lingga

id Padi,Jagung,Lingga,Sekda,Juramadi esram

Penjualan masih terbatas, sebab satu hektare lahan baru menghasilkan 4 ton. Target kami petani dapat menghasilkan 6-7 ton/hektare
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Komoditas padi jagung mulai diperdagangkan di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, meski saat ini masih dalam jumlah terbatas.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lingga, Juramadi Esram, di Tanjungpinang, mengatakan padi jagung merupakan varietas dari padi invago, yang belum lama ini dikembangkan petani di Daik Lingga dan Dabo Singkep. Namun yang baru memperjualbelikan padi jenis itu di Daik.

"Penjualan masih terbatas, sebab satu hektare lahan baru menghasilkan 4 ton. Target kami petani dapat menghasilkan 6-7 ton/hektare," ujarnya.

Esram mengemukakan harga beras invago yang dijual di Pasar Daik mencapai Rp10.000, dengan kemasan tanpa merek. Kalau diberi kemasan yang bagus, pasti harganya lebih mahal, karena itu penjualan masih menggunakan kantong biasa.

Sementara padi jagung yang dikembangkan di Dabo diperkirakan dalam waktu dekat panen. "Di kawasan ini masih `on progress`. Mudah-mudahan dalam waktu dekat panen," ucapnya.

Menurut dia, peminat beras invago cukup banyak. Bahkan warga dari berbagai daerah juga ingin merasakan makan beras invago.

"Beras itu selalu habis. Banyak juga warga Tanjungpinang dan daerah lainnya di Kepri beli beras itu," katanya.

Menanam padi jagung jauh lebih mudah dibanding pagi umumnya. Padi jagung dapat ditanam di atas lahan yang buka persawahan. Bahkan dapat ditanam dengan menggunakan "polybag" atau pot.

"Mengembangkan padi jenis ini lebih sederhana," katanya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE