Mahasiswa Singapura pelajari budaya Melayu di Batam

id budaya melayu,mahasiswa singapura,batam

Mahasiswa Singapura pelajari budaya Melayu di Batam

Ilustrasi: Tari Mulia Suri dalam acara Kenduri Seni Melayu di Batam beberapa waktu lalu.(Dok. Antaranewa Kepri)

Jadi anak-anak Singapura juga harus paham bahasa melayu. Saran kami sering-seringlah datang ke Batam, bawa jumlah lebih banyak datang ke Batam sehingga lebih lancar komunikasi bahasa melayunya
Batam (Antaranews Kepri) - Sebanyak 10 orang mahasiswa Nanyang Technology University Singapura mempelajari Budaya Melayu di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Pengajar mahasiswa NTU, Hani, dalam kunjungannya di Kantor Wali Kota Batam, Senin (1/10), mengatakan pelajaran Budaya Melayu, terutama Bahasa Melayu diperlukan agar mahasiswa mendapatkan nilai tambah menghadapi persaingan dunia nantinya.

"Ini dilakukan supaya bisa bersaing di persada dunia. Kunjungan ini untuk mengajarkan mereka persamaan dan perbedaan antara bahasa melayu yang kita gunakan dengan Bahasa Indonesia," kata dia.

Pelajaran Bahasa Melayu merupakan mata kuliah pilihan di NTU, bersama sekitar 20 bahasa asing lainnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad Bahasa Melayu adalah bahasa pemersatu bagi banyak bangsa di Asia Tenggara. Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam menjadikan bahasa Melayu itu untuk berkomunikasi.

Bahkan, meskipun warga Singapura lebih banyak berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, namun lagu kebangsaannya menggunakan Bahasa Melayu.

"Jadi anak-anak Singapura juga harus paham bahasa melayu. Saran kami sering-seringlah datang ke Batam, bawa jumlah lebih banyak datang ke Batam sehingga lebih lancar komunikasi bahasa melayunya," kata Wakil Wali Kota.

Dalam kesempatan itu, Amsakar juga membeberkan berbagai juadah tradisional khas Melayu yang masih banyak terdapat di Batam, terutama di Pulau Belakangpadang yang terkenal dengan cendol dan teh tarik.

Dan kuliner di Batam, kata Wakil Wali Kota, tidak hanya menyajikan khas Melayu, melainkan dari berbagai daerah di Indonesia, karena memang penduduknya beragam.

"Ada nasi padang, berbagai olahan makanan laut seperti ikan bakar, sop ikan, dan sebagainya. Buah tangan ada batik Batam, kue-kue, dan keripik," kata dia.

Ia juga menawarkan berbagai destinasi wisata bahari, seperti Pulau Abang dan Pulau Rano.

Untuk mengenal budaya, mahasiswa diajak mengunjungi Rumah Potong Limas di Nongsa, rumah tradisional Melayu.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE