Polisi imbau tidak publikasikan foto korban pencurian

Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Kepolisian Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengimbau seluruh pengguna media sosial untuk tidak mempublikasi foto korban pencurian dengan kekerasan di media sosial sehingga merugikan korban dan keluarganya.

Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi, di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan, foto seorang wanita, korban pencurian dengan kekerasan baru-baru ini menjadi viral di media sosial sehingga merugikan dirinya.

"Korban rugi tiga kali, dianiaya, dicuri barang-barang miliknya, dan wajahnya yang terdapat luka dipublikasi di medsos. Ini tentunya mengganggu psikisnya," ujarnya.

Ucok mengatakan penyebaran foto korban pencurian dengan kekerasan baru-baru ini tidak sekadar memberi informasi kepada publik, melainkan ?menebar rasa takut. Apalagi korban seorang perempuan.

Karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bijak menggunakan medsos. Ia yakin medsos dapat dimanfaatkan untuk hal-hal positif oleh penggunanya.

Kapolres sendiri sudah memerintahkan Satuan Reserce Kriminal untuk mengungkap kasus itu sampai ke akarnya. Pengungkapan kasus itu tentu membutuhkan waktu, meski seluruh anggota kepolisian yang ditugaskan bergerak cepat.

"Kami masih mengejar pelaku pencurian dengan kekerasan tersebut. Mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap," tegasnya.

Kapolres juga menyerukan korban pencurian dengan kekerasan agar berani melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada pihak kepolisian. Tanpa laporan tersebut, pihak kepolisian kesulitan mengungkap dan menangkap pelakunya.

"Pencurian dengan kekerasan menjadi atensi kami. Namun untuk pengungkapan kasus ini perlu kerja sama dengan korban. Korban harus berani melaporkan kejadian ini sehingga pihak kepolisian dapat mengungkap kasus itu dalam waktu cepat," ujarnya.

Secara umum, kata dia Tanjungpinang dalam kondisi aman. Meski demikian, warga tetap harus waspada, terutama saat mengendarai kendaraan.

"Taati peraturan lalu lintas, dan tidak lengah," katanya.