Disdagkop Karimun berharap HET gas elpiji dipangkas

id gas elpiji, yosli, karimun

Disdagkop Karimun berharap HET gas elpiji dipangkas

Ilustrasi: Gas elpiji 3 kg (antaranews.com)

Gal elpiji bersubsidi disalurkan untuk pengguna minyak tanah dan selanjutnya minyak tanah akan ditarik secara bertahap.
Karimun (Antaranews Kepri) - Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Karimun berharap agar Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji bersubsidi dipangkas sebesar Rp4.000 hingga Rp5.000 per tabung.

"Kita sudah sampaikan kepada Pertamina dalam rapat di Kementerian ESDM pekan lalu, agar HET dikurangi sebesar Rp4.000 sampai Rp5.000 dari angka yang diusulkan Hiswana Migas Provinsi Kepri," kata Kepala Disdagkop, UKM dan ESDM Karimun Muhammad Yosli di Tanjung Balai Karimun, Senin.

Dalam rapat di Kantor Bupati Karimun beberapa waktu lalu, Hiswana Migas Kepri mengusulkan tiga HET elpiji bersubsidi, untuk wilayah Pulau Karimun Besar sebesar Rp29.781, Pulau Kundur Rp30.673 dan Moro Rp28.887 per tabung.

Muhammad Yosli mengatakan HET elpiji bersubsidi yang diusulkan Hiswana Migas Kepri terlalu tinggi, sehingga dikhawatirkan memberatkan masyarakat.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Pertamina maupun Hiswana Migas mempertimbangkan kembali HET tersebut, misalnya dengan cara menghitung kembali biaya angkut hingga tingkat konsumen.

Menurut dia, biaya angkut dari Tanjunguban, Bintan seharusnya tidak dihitung sebagai salah satu komponen dalam menetapkan HET elpiji bersubsidi.

"Harapan kita seperti itu, atau kita minta Kementerian ESDM memberikan subsidi sehingga HET bisa dipangkas dari angka itu," kata dia.

Dalam rapat di Kementerian ESDM, kata dia, Yosli mengaku tetap mengusulkan lima HET, dua HET lainnya yaitu untuk wilayah penyaluran Pulau Durai dan sekitarnya serta wilayah Pulau Buru dan sekitarnya.

"Kita usulkan lima HET karena khawatir terjadi disparitas harga," katanya.

Pendistribusian gas elpiji bersubsidi diperkirakan sudah mulai dilakukan pada pertengahan November 2018.

Gal elpiji bersubsidi tersebut akan disalurkan untuk pengguna minyak tanah sebanyak 45.587 kepala keluarga, dan selanjutnya minyak tanah akan ditarik secara bertahap.

"Menjelang pendistribusian gal elpiji bersubsidi, kami akan kembali menggelar rapat bersama Hiswana Migas, Pertamina dan para distributor. Kami akan bagas kembali soal HET, termasuk juga Harga Eceran Nyata (HEN)," kata Muhammad Yosli. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE