Industri manufaktur Kepri tumbuh 5,64 persen

id BPS,kepri,industri ,manufaktur

Industri manufaktur Kepri tumbuh 5,64 persen

Badan Pusat Statistik

Mengingat pentingnya sektor industri manufaktur terhadap PDRB Kepri dan PDB Nasional, maka diperlukan indikator dini untuk mengamati perkembangan industri manufaktur
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Badan Pusat Statistik mencatat produksi industri manufaktur besar dan sedang di Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan III-2018 tumbuh 5,64 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

Kepala BPS Kepri, Zulkifli di Tanjungpinang, Senin, mengatakan pertumbuhan industri manufaktur pada triwulan itu berada di atas nasional yang hanya 4,13 persen.

"Secara tahunan terjadi kenaikan produksi sebesar 22,69 persen dibandingkan triwulan III-2017. Capaian pertumbuhan ini juga berada di atas pertumbuhan nasional, sebesar 5,04 persen," ujarnya.

Ia menjelaskan jenis-jenis industri yang termasuk tiga besar pertumbuhan tertinggi pada triwulan III tahun 2018, yakni industri komputer, barang elektronik dan optik naik sebesar 5,98 persen, industri pakaian jadi naik sebesar 4,44 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik naik sebesar 1,81 persen.

Sementara itu, BPJS juga mencatat sejumlah industri yang mengalami penurunan, yaitu industri pengolahan lainnya turun 9,06 persen, dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia turun sebesar 0,79 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang terbesar, secara tahunan adalah industri makanan naik sebesar 39,36 persen, industri komputer, barang elektronik dan Optik naik 21,49 persen dan industri pakaian jadi naik sebesar?18,86 persen.

"Sub sektor industri yang mengalami penurunan pada triwulan III- 2018 adalah industri?pengolahan lainnya turun sebesar 42,54 persen dan industri peralatan listrik turun sebesar 11,01 persen," katanya.

Zulkipli mengemukakan, produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan III-2018 tercatat menurun 1,15 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Angka ini pula berada di bawah pertumbuhan nasional, yang juga mengalami kontraksi negatif?0,35 persen.

Sedangkan secara tahunan, terjadi kenaikan produksi sebesar 15,93 persen dibandingkan triwulan III-2017.

"Angka ini berada di atas pertumbuhan nasional yang tumbuh positif sebesar 3,88 persen," ujarnya.

Zulkifpli menjelaskan industri manufaktur sangat berperan dalam perekonomian nasional. Terbukti dari kontribusi sektor ini yang memberikan nilai tambah cukup dominan diantara sektor ekonomi lainnya.

Pada tahun 2017, kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia (PDBI) sebesar 20,16 persen, sedangkan di Kepri, kontribusi industri manufaktur mencapai 36,75 persen.

"Mengingat pentingnya sektor industri manufaktur terhadap PDRB Kepri dan PDB Nasional, maka diperlukan indikator dini untuk mengamati perkembangan industri manufaktur. Salah satu indikator tersebut adalah angka pertumbuhan produksi industri manufaktur besar, sedang dan industri manufaktur mikro kecil," ucapnya.

Angka pertumbuhan industri manufaktur dihasilkan dari pengolahan?survei pertumbuhan produksi industri manufaktur besar sedang bulanan dan survei industri manufaktur mikro kecil triwulanan yang dilakukan secara sampel. 

Angka yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri manufaktur secara lebih dini karena sifatnya yang dirancang secara periodik bulanan dan triwulanan.

"Angka pertumbuhan yang dirilis masih bersifat makro atau global mengingat keterbatasan sampel yang ada. Sesuai dengan konsep definisi BPS, industri besar adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih. Industri sedang adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20-99 orang. Industri Kecil mempunyai tenaga kerja antara 5-9 orang dan Industri Kecil mempunyai tenaga kerja antara 1-4 orang," jelasnya. 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE