Pertamina tambah pasokan elpiji bersubsidi di Batam

id pertamina,elpiji,subsidi,batam

Pertamina tambah pasokan elpiji bersubsidi di Batam

Dokumentasi: Pekerja menata tabung elpiji bersubsidi di salah satu agen elpiji 3kg. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Apabila penyalurannya tepat sasaran, maka seharusnya pasokan tersebut sangat cukup untuk penuhi kebutuhan
Batam (Antaranews Kepri) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I menambah alokasi pasokan elpiji bersubsidi di Kota Batam, Kepulauan Riau, untuk memenuhi permintaan masyarakat yang beberapa waktu lalu mengeluhkan kelangkaan bahan bakar tersebut.

"Rata-rata penyaluran elpiji tiga kg untuk Batam adalah sebesar 35.850 tabung atau 107.550 metrik ton per hari. Selama bulan November ini, sudah ada penambahan alokasi LPG tiga kg sebanyak 60.020 tabung atau 180.060 mt," kata Manajer Cabang Pertamina Wilayah Kepri, Oos Kosasih di Batam, Kamis.

Seluruh bahan bakar bersubsidi itu disalurkan melalui 11 agen penyalur, tiga SPBE, serta 1.804 pangkalan resmi yang tersebar di 13 Kecamatan wilayah Batam.

Elpiji bersubsidi dijual dengan harga eceran tertinggi Rp18.000 per tabung.

Dengan penambahan pasokan, Oos memastikan ketersediaan elpiji bersubsidi cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Batam.

"Pertamina memastikan pasokan elpiji tiga kg adpat memenuhi kebutuhan masyarakat tidak mampu. Tidak ada pengurangan pasokan di Batam. Pertamina juga menyalurkan elpiji tiga kg sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah," kata dia.

Ia menegaskan, bahan bakar bersubsidi hanya diperuntukkan untuk rakyat miskin dengan penghasilan kurang dari Rp1,5 jt per bulan atau usaha mikro. Sedangkan untuk warga mampu, Pertamina menyediakan elpiji nonsubsidi seperti Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg dan elpiji tabung biru 12 kg serta 50 kg untuk usaha komersial

Ia mengimbau masyarakat mampu serta restoran dan usaha komersial lainnya menggunakan elpiji nonsubsidi, agar penyaluran elpiji 3 Kg tepat sasaran.

"Apabila penyalurannya tepat sasaran, maka seharusnya pasokan tersebut sangat cukup untuk penuhi kebutuhan," kata dia.

Sementara itu, warga Tiban, Prapti mengatakan kini sudah tidak kesulitan mencari elpiji bersubsidi.

"Kemarin memang sempat susah, harganya sampai naik menjadi Rp20.000 per tabung, tapi sekarang sudah stabil, harganya sudah Rp18.000 lagi," kata dia.

Pertamina juga memastikan pasokan Premium di Batam tercukupi.

Hingga Oktober 2018 Pertamina sudah menyalurkan rata-rata 446 KL Premium setiap hari di 38 lembaga penyalur di Batam. Angka itu, 9 persen lebih tinggi dari rata-rata penyaluran tahun lalu sebanyak 410 KL per hari.

Oos mengatakan Pertamina siap memenuhi kebutuhan masyarajkat Batam terhadap premium. Selama ini juga, tidak ada pengurangan pasokan premium untuk kota industri itu.

"Pasokan premium khususnya di Batam kami pastikan tetap aman dan tidak ada pengurangan pasokan," kata Oos.


 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE