Kondisi lokasi bekas pasar Imlek Tanjungpinang menegangkan

id bazar imlek,tanjungpinang

Kondisi lokasi bekas pasar Imlek Tanjungpinang menegangkan

Pedagang bazar Imlek sudah mulai membongkar stan yang sudah didirikan di Jalan Teuku Umar. (Antaranews Kepri/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARANews Kepri) - Kondisi Pasar Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menegangkan pascapemindahan lokasi bekas Pasar Malam Imlek ke Jalan Teuku Umar.

Berdasarkan pantauan Antara di Jalan Pasar, Pasar Ikan, dan simpang Pelantar 2 Tanjungpinang, Rabu sore, puluhan anggota TNI AD, Marinir dan polisi bersiaga di lokasi tersebut.

Sementara lokasi pasar mulai dipenuhi warga etnis Tionghoa, yang sebagian dari mereka tidak berani membuka lapak untuk berjualan di sekitar pasar.

Salah seorang tokoh etnis tionghoa, Rudy Chua mengatakan, baru pertama kali terjadi pasar dijaga oleh tentara berpakaian seragam, polisi dan Satpol Pamong Praja.

Pedagang yang tidak ingin pindah ke Pasar Malam Imlek di Jalan Teuku Umar seolah-olah dihadapkan dengan tentara, polisi dan Satpol PP.

"Ini pertama kali terjadi dalam sejarah. Sudah 14 tahun di Tanjungpinang dilaksanakan Pasar Imlek, dan baru kali ini pedagang dihadapkan dengan tentara, polisi dan Satpol PP," ujarnya.

Ia mengatakan, sikap Pemkot Tanjungpinang keliru dalam menangani permasalahan ini. Seharusnya pedagang yang tidak ingin pindah ke Jalan Teuku Umar, jangan dilarang berjualan di Jalan Pasar.

"Ini persoalan serius. Catatan negatif bagi pemerintah di awal kepemimpinan Syahrul-Rahma," katanya.

Sejumlah pedagang yang ditemui Antara menyatakan tidak berani berjualan di Jalan Pasar dan simpang Pelantar 2, karena khawatir meja, kursi dan barang-barang yang dijual disita.

Mereka tidak ingin berjualan di Jalan Teuku Umar, meski dikasih gratis, karena sudah belasan tahun berjualan di Jalan Pasar menjelang Imlek.

Ati, salah seorang pedagang nasi makanan pun menjadi korban. Ati menjual nasi ayam setiap hari di tepi jalan, bukan hanya menjelang Imlek. Namun sekarang ia terpaksa tidak berjualan, karena takut banyak aparat.

"Saya tidak mau buka (jualan), tidak berani. Saya takut barang-barang diangkut petugas," katanya.

Berdasarkan informasi yang diterima Antara, Pasar Malam Imlek di Jalan Teuku Umar batal diresmikan malam ini oleh Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul.

Selama 14 tahun, Pasar Malam Imlek dikelola oleh Aciu, namun kali ini Wali Kota Tanjungpinang menyerahkan pengelolaannya kepada Ketua LPM setempat, Yufuq.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE