ISEI Dorong Kepri Kembangkan Industri Hasil Laut

id Ekonomi

ISEI Dorong Kepri Kembangkan Industri Hasil Laut

Warga menjemur ikan asin jenis puput di Pulau Moro, Karimun, Kepulauan Riau, belum lama ini. Produksi ikan asin di pulau itu pada musim penghujan mencapai 1 hingga 2 ton perbulan. ISEI mendorong pemerintah lebih menggarap industri hasil laut untuk pengembangan ekonomi lokal. ANTARA FOTO/Joko Sulistyo

Batam (Antaranews Kepri) - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mengharapkan Provinsi Kepulauan Riau dapat mengembangkan industri hasil laut yang diyakini dapat mendongrak pertumbuhan ekonomi lokal.

Sekretaris ISEI Pusat Ina Primiana mengatakan, pihaknya menilai Provinsi Kepri yang didominasi lautan memiliki sumber hasil laut yang dapat diolah menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat pesisi atau nelayan.

"Kita melihat sangat tinggi peluang tumbuh berkembangnya industri hulu dan hilir dari hasil laut karena 96 persen Provinsi Kepri ini adalah lautan," kata Ina  di Batam, Kamis,(31/1).

Kata dia, ISEI pusat mengharapkan ISEI cabang Kota Batam dapat bekerja maksimal dan bersinergi dengan Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kepri agar bisa berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi daerah.

"Siapa pun yang ada di ISEI harus dapat memikirkan bagaimana agar ekonomi daerah bisa tumbuh berkembang dan membuka lapangan pekerjaan, memperkecil ketimpangan sosial dan kemiskinan," ujarnya.

Menurutnya, apabila ISEI cabang membantu pertumbuhan ekonomi akan sangat berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Kita berharap ISEI Kota Batam dapat bersinergi dengan BI dan stakeholder lainnya," paparnya.

Sementara itu Ketua ISEI Kota Batam, Febrialin Razak, mengatakan ISEI Kota Batam nantinya diharapkan mampu memberikan kontribusi dan pemikiran untuk pembangunan ekonomi di Kota Batam.

"Mudah-mudahan ISEI Kota Batam bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga dapat berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Menurutnya beberapa tahun belakangan kondisi ekonomi di Kota Batam mengalami perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi.

Kata dia, Kota Batam sempat merasakan pertumbuhan ekonomi hanya 2,17 persen pada Maret 2017.

"Itu berimbas pada ekspor dan hari ini kita bedah bersama para pakar apa yang bisa kita lakukan dalam upaya bersama-sama meningkatkan ekspor," ujarnya.

Pada 2018 lanjutnya terjadi penurunan dalam kontribusi ekspor Kota Batam ke internasional. 

"Biasanya rata-rata 6 persen tapi Maret 2018 kemarin hanya 4 persen saja kontribusi kita dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE