Batam (ANTARANews Kepri) - Penampilan atraksi barongsai dalam perayaan Hari Raya Imlek di Vihara Samudra Dharma di Kota Batam Kepulauan Riau, tidak hanya menghibur etnis Thionghoa, melainkan juga masyarakat umum yang sengaja datang ke Vihara.
"Kami memang sengaja datang untuk melihat barongsai Imlek di sini," kata Dina, warga Tiban yang datang bersama anaknya, Selasa.
Barongsai memang menjadi atraksi yang selalu ditampilkan setiap tahun di vihara yang berlokasi di sekitar perumahan warga itu.
Barongsai di vihara itu tidak hanya beratraksi sekali dalam sehari, melainkan berkali-kali, untuk menyambut tamu yang datang silih berganti.
Senada dengan Dina, warga Tiban lainnya, Yani, juga sengaja datang untuk menyaksikan barongsai di vihara.
"Kami datang dengan baik, yang penting kita saling menghormati. Kami juga tidak akan mengganggu kalau ada yang sedang berdoa. Termasuk, sewaktu barongsai bagi-bagi permen, kita enggak akan mengacau," kata dia.
Wakil Ketua Umum Vihara Samudra Dharma, She Dian Ming menyatakan vihara itu memang terbuka untuk umum.
Pihak vihara akan menyambut baik setiap warga yang datang, baik hanya untuk melihat-lihat, maupun untuk berdoa.
"Kami dengan masyarakat yang berbeda agama `welcome`, semua saling menjaga," kata dia.
Vihara yang sudah berdiri selama 29 tahun itu juga kerap menjadi objek wisata pelancong dalam dan luar negeri.
Sebagai rumah ibadah, Vihara Samudra Dharma tidak hanya didatangi warga dalam kota. Menurut Ketua Muda-mudi Vihara Samudra Dharma, Pebrianto, vihara juga banyak dikunjungi umat dari luar kota, bahkan luar negeri.
"Sampai hari kelima akan ramai, banyak juga dari luar negeri, Singapura," kata dia.
Di tempat yang sama, Kapolsek Sekupang Kompol Oji Fahroji mengatakan pihaknya menempatkan masing-masing empat orang personel di setiap vihara, untuk menjaga keamanan perayaan Imlek.
"Selain itu ada juga yang berpakaian preman dan intel," kata dia.
Dia optimistis, perayaan Imlek di Sekupang akan berlangsung aman dan lancar, karena tingkat toleransi masyarakat setempat sudah relatif tinggi.
"Toleransi umat beragama bagus. Di situlah NKRI harga mati, tidak membedakan," kata dia.
Baca juga: Merajut keberagamaan dalam perayaan Imlek di Pancur
Baca juga: Makna tradisi barongsai bagi etnis tionghoa
Berita Terkait
734 jamaah calon haji Batam lunasi Bipih
Sabtu, 20 April 2024 18:56 Wib
Keberangkatan 1.324 calon haji Kepri dibagi dalam tiga kloter
Sabtu, 20 April 2024 16:18 Wib
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Bandara Batam layani 1.681 penerbangan selama mudik Lebaran
Kamis, 18 April 2024 18:37 Wib
Dubes Denmark: Batam punya indikator ekonomi yang impresif
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Komentar