Pulau Batu Berian Natuna kali pertama terserang DBD

id demam berdarah ,Wabah DBD,Kabupaten Natuna,Kejadian Luar biasa,Pulau Batu Berian

Pulau Batu Berian Natuna kali pertama terserang DBD

Ilustrasi: Petugas kesehatan Tanjungpinang memeriksa kebersihan rumah warga untuk mencegah menjangkitnya DBD. (Antara News Kepri/Ogen)

Sudah masuk kategori kejadian luar biasa, karena sebelumnya tidak ada kasus DBD
Natuna (ANTARA) - Warga Pulau Batu Berian, Kecamatan Serasan, Natuna, Kepri untuk pertama kali terserang wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Sudah masuk kategori kejadian luar biasa, karena sebelumnya tidak ada kasus DBD, " kata Hikmat Aliansyah, SKM, Kabid P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna kepada Antara di Ranai, Rabu (20/3).

Ia juga mengatakan, laporan yang mereka terima dari Puskesmas Serasan, ada 4 kasus DBD berasal dari Batu Berian dan 3 telah dirujuk ke RSUD Natuna.

Terkait hal tersebut Dinas Kesehatan telah mengambil langkah pencegahan penyebaran dengan melakukan fogging dan pembagian abate.

"Dari pihak kecamatan juga telah mengajak masyarakat melakukan gerakan 3M atau PSN," terangnya.

Selain itu, dinas juga melakukan droping obat melation atau racun nyamuk (abate) serta cairan infus sebagai antisipasi jika dibutuhkan.

Sementara, Kepala Puskesmas Serasan, Syarifah Anisah, saat dihubungi membenarkan ada 4 pasien dan 3 dinyatakan positif.

"Telah dilakukan sosialisasi dan koordinasi kepada pemerintah setempat, gotong royong," jelasnya.

Menurutnya kasus DBD kali ini bertolak belakang dengan kondisi cuaca, diperkirakan ini datang dari luar daerah, karena pulau tersebut sering disinggahi kapal dari Kalimantan.

"Ini kejadian membuat kita heran, karena biasanya DBD pada saat musim penghujan, sedangkan saat ini lagi musim kemarau. Kami menduga datangnya dari Kalimatan Barat, warga setempat juga kebanyakan akses mereka ke sana, karena pulau itu tempat persinggahan kapal dari sana," kata Anisah.

Karena itu, Ia berharap ada tindakan nyata dari semua pihak agar bisa menghentikan penularan dalam waktu cepat.

"Saat ini ada 2 pasien dari Kampung Pilimpak, di luar pulau Batu Berian, kita telah dua kali cek mereka negatif, namun antisipasi penularan harus terus dilakukan, terutama para Kepala Desa harus berperan aktif," pintanya.

Baca juga: Dinkes: jangan sampai Kepri ditetapkan KLB DBD

Baca juga: Kadinkes: Kepri siaga satu DBD

Baca juga: Belajar kendalikan DBD dari Singapura

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE