Indonesia perkuat kerjasama ekonomi digital dengan Singapura

id Kbri singapura, kemkominfo, bukalapak, bukaglobal

Indonesia perkuat kerjasama ekonomi digital dengan Singapura

Produk lokal Indonesia yang dipamerkan saat peluncuran BukaGlobal di Singapura yang dihadiri Menkominfo Rudiantara. (Doc Pensosbud KBRI Singapura)

Ia mengungkapkan pada tahun 2018 total ekspor Indonesia ke Singapura mencapai USD 13,9 miliar, dan USD 9 miliar di antaranya berupa produk non-migas.
Batam (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) kembali memperkuat kerjasama ekonomi digital dengan Singapura yang merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi Indonesia.

Duta Besar RI untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya menyatakan kerjasama tersebut secara resmi ditandai dengan peluncuran BukaGlobal, inovasi terbaru dari BukaLapak di luar negeri, Senin (20/5).

"BukaLapak menjadi 'e-commerce' Indonesia yang membuka akses bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Saat ini mereka sedang memperluas jangkauan bisnisnya untuk pasar global," kata dia kepada Antara di Batam.

Ia mengungkapkan pada tahun 2018 total ekspor Indonesia ke Singapura mencapai USD 13,9 miliar, dan USD 9 miliar di antaranya berupa produk non-migas.

Lebih lanjut, KBRI Singapura juga telah mengembangkan "showcase" produk ekspor Indonesia secara virtual yang diisi ribuan produsen atau eksportir dalam negeri. Apalagi, pada tahun 2018 KBRI juga memfasilitasi e-commerce platform Indonesia yakni Glexindo.

"Semakin banyak platform untuk ekspor produk Indonesia ke luar negeri, maka akan semakin baik pula bagi bangsa kita," kata Dubes Ngurah Swajaya. 

Dubes berharap e-commerce platform Indonesia tidak hanya memanfaatkan diaspora dan pasar domestik, tetapi juga pasar regional melalui negeri singa tersebut.

"Melalui inovasi terbaru dari BukaLapak, kita harapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Singapura," ucapnya.

Co-Founder BukaLapak, Fajrin Rasyid mengatakan BukaGlobal akan menghubungkan lebih dari 4 juta pelapak Indonesia dengan konsumen di pasar global, seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan dan Brunei Darussalam.

"Inovasi ini adalah solusi untuk menjawab tantangan pelaku usaha kecil saat ini, terutama dalam mendapatkan akses pasar, dukungan logistik dan infrastruktur yang dapat diandalkan," katanya.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara yang turut hadir dalam peluncuran BukaGlobal pertama di Singapura menyatakan, pada akhir tahun 2019 pihaknya menargetkan 8 juta pelaku usaha kecil yang telah bertransformasi memanfaatkan aplikasi teknologi digital untuk mengembangkan usahanya.

"Ini adalah strategi dalam menghadapi pesatnya pertumbuhan konsumen kelas menengah di Asia Tenggara yang diperkirakan mencapai 350 juta orang di tahun 2020," jelasnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE