Travo PLN Karimun meledak akibat sambaran petir

Tanjung Balai Karimun (ANTARA) - Satu unit travo milik PT PLN Persero Rayon Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau meledak akibat sambaran petir.

"Satu unit travo di Meral meledak akibat sambaran petir," kata Kepala PLN Rayon Tanjung Balai Karimun Chrisman Ariando di Tanjung Balai Karimun, Rabu.

Travo tersebut meledak setelah petir menyambar kabel bertegangan tinggi pada Selasa (21/5) malam setelah umat Islam baru selesai melaksanakan shalat tarawih. Akibatnya listrik di wilayah Meral padam.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan akibat pemadaman listrik secara mendadak. Dan memang beberapa hari ini listik sering mati akibat faktor alam, terutama petir.

Chrisman mengatakan musim hujan yang disertai petir sangat rentan menyambar jaringan listrik. Apalagi tanah di Pulau Karimun Besar memiliki kandungan batu granit yang dapat mempengaruhi jaringan listrik.

"Kalau ada petir pasti berdampak pada jaringan, dan secara otomatis aliran listrik terputus," katanya.

Mengenai kapasitas daya yang dihasilkan mesin pembangkit, dia mengatakan memang mengalami surplus antara 30 sampai 32 megawatt dan masih mencukupi untuk kebutuhan listrik di bulan suci Ramadhan.

"Daya surplus, tapi faktor alam tak bisa kita prediksi dan hindari yang memicu listrik padam mendadak, dan menyebabkan adanya gangguan pada travo dan jaringan," ucapnya.

Berdasarkan pantauan, listrik di Tanjung Balai Karimun memang sering mati mendadak saat hujan disertai sambaran petir.

Kondisi ini dikeluhkan kalangan warga, sebab mengganggu aktivitas warga melaksanakan shalat tarawih maupun sahur 

"Listrik sering mati tak terduga, saat tarawih atau sahur, tadi malam saja mati sekitar satu jam," kata seorang warga Tanjung Balai Karimun, Wati.