Tanjungpinang (ANTARA) - E-voting atau pemungutan suara secara elektronik sebaiknya digunakan di seluruh daerah yang menyelenggarakan pilkada serentak 2020, kata pengamat politik, Bismar Arianto.
"Biayanya lebih rendah dibanding cara manual. Lebih efisien, transparan dan optimal juga kalau pemungutan suara dilaksanakan secara elektronik," kata Bismar, yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Selasa.
Pemungutan suara secara elektronik bukan hal tabu dilaksanakan. Teknologi itu sudah dikenal pemerintah sejak 10 tahun yang lalu atau ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai presiden. Teknologi itu sudah dikembangkan, dan diuji coba sehingga sebaiknya digunakan secara terus-menerus.
Menurut dia, "e-voting" masih sempat digunakan karena Badan Penelitian Teknologi Nasional pernah melakukan uji coba terhadap peralatan untuk pemungutan suara secara elektronik. "E-voting" hanya menelan anggaran Rp10 juta untuk satu desa, dan membuahkan hasil yang maksimal ketika dilaksanakan di berbagai daerah, seperti di Bali dan Sumatera Selatan.
"Lebih cepat ketahui hasilnya sehingga tidak menimbulkan psikologi massa yang berujung pada isu-isu negatif terhadap penyelenggaraan pesta demokrasi," ujarnya.
Bismar mengatakan cara manual menguras energi. Dampak terbesar dalam Pemilu 2019, contohnya, ratusan penyelenggara pemilu adhock meninggal dunia.
Hasil pemilu yang lama diumumkan juga menimbulkan kecurigaan masyarakat sehingga terpengaruh dan menelan berbagai isu yang berkembang. Akibatnya, sebagian masyarakat tidak percaya dengan penyelenggara pemilu, dan melakukan aksi unjuk rasa.
Selain itu, kata dia cara konvensional pesta demokrasi juga potensial menimbulkan kecurangan seperti yang terjadi di berbagai daerah. Karena itu, kata dia pemungutan suara secara elektronik merupakan pilihan yang tepat untuk membuahkan hasil pilkada yang maksimal, sesuai keinginan masyarakat.
"Kalau sekarang yang diajukan KPU Kepri untuk pilkada Rp76 miliar, misalnya dapat dikurangi kalau menggunakan sistem elektronik. KPU harus siap memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membuahkan hasil pilkada yang lebih baik," tuturnya.
Berita Terkait
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
BPBD Natuna padamkan kebakaran lahan di Kecamatan Bunguran Selatan
Jumat, 19 April 2024 16:00 Wib
Penumpang Bandara Tanjungpinang selama libur lebaran naik 25 persen
Jumat, 19 April 2024 15:35 Wib
Natuna Juara I Lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kepri
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
Jumat, 19 April 2024 13:49 Wib
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Komentar