Tanjungpinang (ANTARA) - Dua pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), R dan F, ditangkap aparat Kepolisian karena terlibat kasus kepemilikan sabu-sabu dan ekstasi.
Wakil Gubernur Kepri Isdianto di Tanjungpinang, Jumat, menyesalkan masih ada Aparat Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam kasus barang haram tersebut.
"Ini tidak boleh terjadi lagi," katanya.
Isdianto mengatakan, pihaknya memberi atensi khusus terhadap permasalahan itu agar tidak terjadi lagi. Berbagai upaya telah dan akan terus dilakukan untuk mencegah staf pemerintahan menggunakan maupun menjual narkoba.
Salah satu upaya yang dilakukan, yakni meningkatkan kualitas keimanan para ASN dan melakukan pembinaan kepada mereka secara intensif.
"Saya berharap tidak ada lagi ASN yang terlibat kasus narkoba. Ini bukan hanya mempermalukan pemerintahan, memberi dampak negatif terhadap pemerintahan, melainkan juga merusak mental ASN yang terlibat dalam kasus itu," tuturnya.
Isdianto mengingatkan ASN untuk menyayangi tubuh dan pikiran mereka, jangan dirusak narkoba. Selain itu, narkoba juga dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga dan persahabatan.
"Jauhi narkoba, hidup akan lebih baik," tegasnya.
R merupakan mantan pejabat di Dinas Koperasi Kepri, sedangkan F, mantan pejabat di Kesbangpolinmas.
Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak mengingatkan ASN menjauhi narkoba karena dapat merusak diri sendiri dan mengganggu kinerja pemerintahan.
Ia berharap kasus ASN terlibat narkoba tidak bertambah setelah F dan R ditangkap aparat Kepolisian terkait sabu-sabu.
"Upaya pencegahan harus dilakukan secara serius," ujarnya.
Berita Terkait
Produk busana Indonesia tembus pasar Singapura
Kamis, 18 April 2024 9:12 Wib
Polda Kepri pastikan kesiapsiagaan bencana antisipasi cuaca ekstrem
Rabu, 17 April 2024 18:21 Wib
Warga Anambas diimbau untuk tidak gunakan sepeda listrik di jalan raya
Rabu, 17 April 2024 16:54 Wib
Kemenkumham Kepri gelar donor darah peringati Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-60
Rabu, 17 April 2024 16:36 Wib
Polda Kepri: Operasi Ketupat Seligi berjalan kondusif di Kepri
Rabu, 17 April 2024 15:56 Wib
Dubes Denmark: Batam punya indikator ekonomi yang impresif
Rabu, 17 April 2024 13:24 Wib
BKKBN Kepri lakukan pravalidasi data keluarga risiko stunting
Selasa, 16 April 2024 20:17 Wib
Pemkab Natuna berikan sanksi kepada pegawai yang kedapatan bolos kerja
Selasa, 16 April 2024 20:17 Wib
Komentar