Tambelan, Bintan (ANTARA) - Camat Tambelan, Sofyan Nasution berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat memberikan bantuan berupa armada kapal cepat untuk mengawasi perairan Tambelan, Kabupaten Bintan, dari aktifitas illegal fishing.
"Kami sangat berharap Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) khususnya Menteri Susi memberikan bantuan berupa kapal cepat untuk pengawasan di perairan Tambelan," kata Camat Tambelan, Sofyan Nasution kepada Antara, Rabu.
Harapan tersebut mengingat, Kecamatan Tambelan memiliki area laut yang sangat luas dan terdiri dari pulau-pulau kecil yang berjauhan, sehingga sangat sulit untuk melakukan pengawasan.
Sebagai daerah Terpencil, Terdepan, dan Terluar (3T) di wilayah provinsi Kepri, Sofyan mengaku kondisi geografis perairan Tambelan menjadi hambatan dalam pengawasan, ditambah lagi kondisi cuaca yang kurang bersahabat membuat situasi sulit.
Belum lama ini, Camat Tambelan juga pernah mengusulkan armada patroli laut kepada Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Bintan dengan harapan dapat terealisasi tahun depan.
Menurut Sofyan, Tambelan dulu sempat memiliki satu unit armada patroli dari Pemkab Bintan. Tapi kondisinya kini sudah rusak parah dan tidak memungkinkan untuk beroperasi.
"Kami sangat berharap pemerintah pusat, mengabulkan permintaan armada patroli laut untuk Tambelan, Menteri Susi juga sangat peduli dengan kondisi laut dan perikanan Indonesia, maka bantulah kami di Tambelan ini. Kami juga ingin laut Tambelan semakin kaya dengan ikan dan tidak ada aktifitas ilegal fishing," tutur Sofyan.
Terkait dengan penangkapan 4 pelaku pengeboman ikan di Tambelan pada Selasa (30/7), Sofyan mengaku armada berbahan kayu yang digunakan merupakan hasil musyawarah antara Kecamatan, Polri, TNI AD, kades, dan organisasi masyarakat.
Sementara itu, dari catatan Polsek Tambelan proses pengejaran awal sebelum tertangkap dimulai dari laporan masyarakat pada pukul 08:00 WIB pada Sabtu (27/7) tentang dugaan pengeboman ikan di perairan Pulau Penyamuk, Desa Pulau Mentebung.
Dari laporan tersebut, rombongan uspika bergerak ke lokasi pengeboman pada Sabtu malam sekitar pukul 20:00 WIB menggunakan kapal milik desa KM Mentebung 25 GT.
Sekitar pukul 09:00 WIB keesokan harinya rombongan berhasil menemukan dan menggeledah kapal yang digunakan untuk aktifitas pengeboman ikan di Pulau Penyamuk, Desa Pulau Mentebung Kecamatan Tambelan. Sementara 4 pelaku berhasil melarikan diri ke daratan pulau tersebut.
Selanjutnya pada pukul 11:00 WIB dikirim bantuan sebanyak 4 personil Polri dan 2 personil TNI-AD serta 2 anggota Satpol PP ke lokasi penangkapan.
Setelah perjalanan 1 jam personil bantuan kembali ke Tambelan karena cuaca gelombang tinggi sekitar 5 meter, sedangkan kapal bantuan hanya 6 GT. Dari kondisi tersebut, pukul 14:00 WIB rombongan bantuan mengganti kapal besar KM Astakona 34 GT.
Pada pukul 07:00 WIB, Selasa (30/7) 4 pelaku berhasil ditangkap. Dilanjutkan dengan membawa pelaku dari Desa Pulau Mentebung pukul 09:00 WIB dengan menggunakan Kapal KM. Astakona 34 GT.
Barulah pada pukul 13.00 WIB rombongan bersama pelaku tiba di pelabuhan Tambelan, selanjutnya diamankan di Mapolsek Tambelan.
Berita Terkait
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Kemlu RI: 6 ABK WNI yang tenggelam di Jepang pasti egera dipulangkan
Kamis, 28 Maret 2024 10:10 Wib
Kapal terbalik di Bontang, sembilan nelayan hilang
Senin, 25 Maret 2024 10:43 Wib
ASDP Telaga Punggur Batam buka pemesanan tiket daring antisipasi antrean panjang
Sabtu, 23 Maret 2024 15:39 Wib
Pelni Tanjungpinang kerahkan dua kapal angkutan mudik gratis Lebaran 2024
Jumat, 22 Maret 2024 17:07 Wib
ASDP Batam siapkan 20 kapal penyebrangan untuk lebaran
Kamis, 21 Maret 2024 14:09 Wib
Kapal yang diawaki sejumlah WNI tenggelam di perairan Jepang
Kamis, 21 Maret 2024 12:37 Wib
Pelni Tanjungpinang ajak warga beralih beli tiket kapal melalui aplikasi Pelni mobile
Rabu, 20 Maret 2024 15:17 Wib
Komentar