Bupati minta literatur perpustakaan disesuaikan karakteristik desa

id perpustakaan desa,bupati karimun,inklusi sosial

Bupati minta literatur perpustakaan disesuaikan karakteristik desa

Bupati Karimun Aunur Rafiq menghadiri rapat bersama pemangku kepentingan terkait yang digelar Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah bersaman konsultan perpustakaan membahas transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di Kantor Bupati Karimun, Rabu (21/8). (ANTARA/Rusdianto)

Tanjung Balai Karimun (ANTARA) - Bupati Karimun, Kepulauan Riau, Aunur Rafiq meminta pengembangan literatur pada perpustakaan di tingkat desa disesuaikan dengan karakteristik dan potensi desa sehingga mendorong perekonomian masyarakat di desa tersebut.

"Dengan demikian, literatur-literatur yang sudah dikuasai bisa digunakan untuk pengembangan usaha masyarakat," kata Aunur Rafiq di Kantor Bupati Karimun, Rabu.

Aunur Rafiq mencontohkan desa-desa di Kecamatan Moro yang sebagian besar masyarakat berprofesi nelayan, maka literatur yang disiapkan di perpustakaan hendaknya memuat pengetahuan tentang pengembangan perikanan.

Begitu juga di Pulau Kundur yang merupakan sentra pertanian, maka menurut dia, bahan bacaan di perpustakaan juga berisikan ilmu tentang pertanian.

"Ini yang harus didorong bagaimana perpustakaan bisa berdaya guna bagi perekonomian masyarakat. Dan setiap desa tertentu berbeda-beda sesuai dengan potensi dan karakteristik masing-masing," kata dia.

Mengenai program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dia mengatakan patut untuk didorong bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait.

Dia berharap dengan kehadiran perpustakaan di desa-desa bisa mendorong munculnya inovasi-inovasi baru dari masyarakat, dan tentunya diharapkan bisa mengubah pola pikir dan perilaku yang pada akhirnya berdampak pada taraf hidup keluarga.

Pemerintah daerah, kata dia, juga mendorong pengembangan perpustakaan berbasi teknologi informasi, salah satunya dengan menggunakan literatur di internet.

Dia mengatakan, untuk pembangunan tower telekomunikasi bisa menggunakan dana desa dengan cara menggabungkan beberapa desa untuk membangun tower sehingga akses internet bisa dijangkau masyarakat di setiap desa.

''Dengan perpustakaan berbasis internet, tentunya setiap juga bisa memanfaatkannya untuk mempromosikan desa maupun produk-produknya, baik makanan, kerajinan, pariwisata dan sebagainya," tuturnya.

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah juga mendorong agar perusahaan jasa telekomunikasi, dalam hal ini BUMN bisa memperkuat jaringan internet di desa-desa untuk mendorong pengembangan perpustakaan menggunakan teknologi informasi.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Mohamad Isnainie mengatakan pengembangan literatur sesuai potensi dan karakteristik desa tidak hanya untuk mendorong perekonomian, tetapi juga untuk memotivasi masyarakat dalam mengembangkan usahanya.

"Dengan kegiatan literasi yang diberikan, masyarakat tentu makin bersemangat karena mendapatkan pengetahuan untuk mengembangkan usahanya," kata Isnainie.

Dia mengatakan saat ini pihaknya menyiapkan trogram transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang bertujuan untuk pembelajaran kepada masyarakat.

Dengan demikian, kata dia, perpustakaan tidak hanya menjadi sumber ilmu atau informasi, tetapi juga sarana untuk mentransformasikan diri dalam aspek sosial maupun budaya.

"Selain itu menjadi tempat untuk memberdayakan dan mendemokratisasi masyarakat dan komunitas lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, kita terus mendorong terbentuknya perpustakaan desa," katanya. 

Adapun sasaran transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, menurut dia, tidak hanya anak sekolah, tetap juga kalangan pemuda, perempuan, para pelaku usaha mikro termasuk juga kelompok marginal seperti penyandang disabilitas.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE