Tanjungpinang (ANTARA) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, memeriksa Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Riany, terkait dugaan kasus penggelapan pajak senilai Rp1,3 miliar, Rabu (30/10).
Riany tiba di kantor Kejari Tanjungpinang, Jalan Basuki Rahmat, sekitar pukul 11.00 WIB. Ia mengenakan rok hitam dipadu kemeja putih.
Sebelum masuk ke ruang jaksa, Riany tampak mengisi absensi terlebih dahulu.
"Iya saya dipanggil kejaksaan untuk dimintai keterangan," kata Riany singkat.
Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Tanjungpinang Rizky Rahmatullah mengatakan selain memeriksa Kepala BP2RD, jaksa juga memeriksa Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tanjungpinang Darmanto
Pemeriksaan terhadap kedua kepala OPD, lanjutnya, untuk dimimtai keterangan dan pengumpulan data.
"Pemeriksaan terhadap Riany masih berlangsung. Darmanto nanti sekitar jam dua," jelasnya.
Dia menambahkan, dugaan kasus penggelapan pajak di kantor BP2RD Tanjungpinang ini dilakukan oleh oknum ASN inisial Y dan D pada tahun 2019.
Sementara ini, kata Rizky, perkiraan kerugian yang ditimbulkan masih di angka Rp1,3 miliar.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Inspektorat Tanjungpinang dalam menangani kasus tersebut.
"Inspektorat juga tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap dugaan penggelapan pajak ini," tuturnya.
Berita Terkait
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Bea Cukai Kepri selamatkan potensi kerugian negara sebesar Rp1,4 miliar
Rabu, 24 April 2024 14:59 Wib
Kanwil DJP Kepri imbau warga segera lakukan pemadanan nomor NIK dan NPWP
Rabu, 24 April 2024 14:34 Wib
Realisasi penerimaan Bea dan Cukai Batam Kepri capai Rp98,42 miliar
Rabu, 24 April 2024 12:55 Wib
Akademisi : Peran pariwisata pada ekonomi Kepri masih kurang dominan
Rabu, 24 April 2024 8:14 Wib
Komentar