Batam (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Kepulauan Riau mengingatkan potensi inflasi pada November 2019 yang dapat dipicu dari kenaikan tarif angkutan udara.
Anggota TPID Kepri Eko Waluyo Purwoko di Batam, Selasa, mengatakan potensi risiko pendorong inflasi di Kepri pada November 2019 antara lain peningkatan permintaan tiket angkutan udara menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang berpotensi mendorong kenaikan tarif sehingga memicu inflasi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.
Selain itu, potensi risiko inflasi juga dapat dipicu kelangkaan pasokan ikan segar karena nelayan enggan melaut akibat gelombang tinggi.
Curah hujan dan gelombang tinggi juga dapat menghambat jalur distribusi bahan makanan serta berdampak pada produksi sayuran sehingga mendorong inflasi pada kelompok bahan makanan.
Potensi kenaikan komoditas bawang merah seiring dengan musim tanam yang mundur akibat kemarau yang lebih panjang pada sentra pemasok juga dapat memicu inflasi.
"Serta masih berlanjutnya tren peningkatan harga emas dunia yang dapat memicu kenaikan inflasi pada kelompok sandang," kata dia.
Sementara itu, untuk menekan inflasi, TPID membuat kebijakan 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
TPID juga melakukan penguatan koordinasi serta sinkronisasi kebijakan pengendalian harga.
"Dengan upaya itu, maka diharapkan inflasi Kepulauan Riau tahun 2019 dapat tetap terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 ± 1 persen," kata dia.
Sementara itu, TPID mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri pada Oktober 2019 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,27 persen (mtm), tidak sedalam bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,49 persen (mtm).
Secara tahunan, inflasi Kepri pada Oktober 2019 tercatat sebesar 2,38 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,82 persen (yoy) maupun inflasi tahunan Nasional pada Oktober 2019 sebesar 3,13 persen (yoy).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri hingga Oktober 2019 tercatat sebesar 0,78 persen (ytd).
Berita Terkait
Pelni Tanjungpinang siapkan empat kapal untuk layani mudik lebaran 2024
Selasa, 19 Maret 2024 18:04 Wib
127 anak di Batam berkewarganegaraan ganda
Selasa, 19 Maret 2024 17:47 Wib
Pelni Tanjungpinang mulai layani masyarakat yang daftar mudik gratis Lebaran 2024
Selasa, 19 Maret 2024 17:07 Wib
BP Batam beri pelatihan pertanian hidroponik kepada warga Rempang Eco City
Selasa, 19 Maret 2024 15:14 Wib
Satgas Pangan Natuna sidak ketersediaan bahan pokok
Selasa, 19 Maret 2024 14:40 Wib
Polda Kepri tingkatkan patroli selama bulan Ramadhan
Selasa, 19 Maret 2024 14:37 Wib
DPRD imbau perusahaan di Batam bayarkan THR tepat waktu
Selasa, 19 Maret 2024 8:05 Wib
Dispar Kepri susun 295 agenda pariwisata sepanjang 2024
Senin, 18 Maret 2024 18:10 Wib
Komentar