Tambelan kambali dilanda banjir dan longsor

Tambelan, Bintan (ANTARA) - Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan kembali dilanda banjir dan tanah longsor (5/12) setelah peristiwa yang sama terjadi pada awal 2018 lalu.

"Kejadian sekitar pukul 09.45WIB saat itu kondisi air setinggi batas pinggang orang dewasa," kata Bhabinkamtibmas Desa Batu Lepuk Kecamatan Tambelan, Bripka Adi Romadan, Kamis.

Anggota Polsek Tambelan tersebut menyampaikan bahwa banjir yang terjadi pada 2019 ini, sama persis dengan yang terjadi pada tahun lalu.

Yakni, kondisi derasnya hujan dan tingginya pasang laut membuat debet air semakin besar sehingga melimpah menggenangi kawasan SD Negeri 001 Tambelan dan pemukiman Desa Batu Lepuk.

"Pergerakan air juga terlalu deras, sehingga tidak menunggu lama untuk dapat menggenangi area rumah dinas dan SD Negeri 001 Tambelan di Desa Batu Lepuk," tegasnya.

Menurut dia, pelajar SD Negeri 001 Tambelan yang saat itu ingin pulang ke rumah usai melaksanakan ujian semeter ganjil, harus dihentikan sementara di gerbang sekolah untuk menghindari banjir.

"Pelajar sempat menangis ketakutan melihat kondisi air dari drainase yang membatasi sekolah, ini yang kami amankan lebih dulu sampai banjir berangsur surut," tuturnya pada Antara.

Sebelumnya, Bripka Adi Romadan juga sempat menghubungi pihak PLN Tambelan untuk memadamkan listrik sebagai evakuasi awal menghindari kontak jaringan listrik dengan air.

"Untuk sementara ini diperkirakan 30 rumah di Desa Batu Lepuk digenangi banjir, jumlah itu tak termasuk pemukiman di desa lainnya, tidak ada korban," ujar Adi.

Dari laporan yang diperoleh sejumlah desa di Kecamatan Tambelan turut mengalami banjir. Mulai dari Desa Hilir, Desa Melayu, dan Desa Batu Lepuk tepatnya dari kawasan Masjid Raya, SD Negeri 001 sampai ke perumahan dinas puskesmas Tambelan.

Dari pantauan Antara di lokasi, longsor juga terjadi di SMA Negeri 1 Tambelan ketika proses ujian semester ganjil sedang berlangsung.