"Serta memberikan efek positif dalam upaya menggali potensi pariwisata dan budaya daerah, khususnya Jong yang merupakan permainan tradisional masyarakat nelayan dan daerah pesisir," kata Kepala Unit Produksi PT Timah Tbk Wilayah Produksi Kepri dan Riau, Agung Pratama saat membuka Lomba Jong tersebut.
Agung Pratama mengatakan, Lomba Jong merupakan sebuah kegiatan hasil kerja sama dan sinergitas antara PT Timah dengan semua pihak, baik dengan pemerintah daerah, pemuda maupun masyarakat dalam mengangkat permainan rakyat yang sudah menjadi tradisi di kalangan nelayan dan masyarakat pesisir.
"Kegiatan positif ini adalah bentuk harmonisasi dan silaturahmi antarinstansi dan masyarakat yang masih sangat terjadi dengan baik," katanya.
Dia mengatakan Lomba Jong tersebut tidak hanya menjadi tontonan yang menarik, tetapi menjadi sumber perekonomian bagi masyarakat dengan munculnya aktivitas perdagangan, seperti warung-warung kecil tempat pengunjung maupun peserta berbelanja.
Selain itu, kata Agung, peserta yang mengikuti Lomba Jong sangat antusias dan jumlahnya mencapai 640 peserta, melampaui rencana semula sebanyak 600 peserta.
Peserta sebanyak itu, tidak hanya berasal dari Pulau Kundur, tetapi juga dari daerah lain seperti Serapung, Penyalai Riau hingga Batam, bahkan ada peserta dari negeri jiran Malaysia.
"Luar biasa. Hampir 640 peserta berkompetisi pagi hari ini. PT Timah melalui program CSR akan terus mendorong bagaimana kegiatan ini bisa dilaksanakan pada tahun depan. Semakin baik kinerja PT Timah, maka semakin banyak pula yang akan kita lakukan di kemudian hari," ujarnya.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada nelayan yang terlibat sebagai panitia sehingga Lomba Jong bisa terselenggara dengan baik dan lancar.
Di tempat yang sama, Camat Kundur Barat Murnizam mengapresiasi Lomba Jong yang digelar PT Timah sebagai bentuk dukungan pengembangan tradisi dan budaya masyarakat Melayu di daerah pesisir.
"Pantai Ketapang ini menjadi ramai dengan lomba ini. Ini merupakan sebuah kesempatan untuk mengangkat potensi budaya sebagai salah satu agenda kepariwisataan," kata Murnizam.
Baca juga: 630 peserta adu kehebatan dalam Lomba Jong Timah di Kundur
Sementara itu, ketua panitia Ahmad mengatakan, panitia terpaksa menolak beberapa orang yang ingin mengikuti lomba karena jumlah peserta sudah melampaui target.
"Terpaksa kita tolak, takut tidak terkejar karena waktu pelaksanaannya hanya dua hari," kata Ahmad.
Lomba Jong tersebut, kata dia, digelar dua hari, hari pertama untuk kategori jong pendek ukuran maksimal 140 centimeter, dan hari kedua jong panjang berukuran 141 centimeter sampai 2 meter.
Dalam satu kali "start", panitia melepas 10 jong untuk dinilai dan dipilih dua jong terbaik untuk maju ke babak selanjutnya, hingga di babak final menyisakan 6 jong saja.
Pantauan, Pantai Ketapang dipadati peserta dengan jong beraneka warna dan diberi nama oleh pemiliknya.
Jong dilepas dari atas pompong dari arah laut, dan melaju di bawa angin menuju pantai. Jong yang paling cepat dan tepat ke garis 'finish' yang ditetapkan panitia, menjadi jong terbaik dalam satu kali lomba.
Sementara, beberapa warga memanfaatkan lomba itu dengan berjualan makanan dan minuman, mulai dari air kelapa muda, cendol, gorengan dan lainnya.
Komentar