Kepri tak sanggup bangun Jembatan Batam-Bintan

id Jembatan Babin

Kepri tak sanggup bangun Jembatan Batam-Bintan

Plt Gubernur Kepri, Isdianto. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tak sanggup membangun Jembatan Batam-Bintan, karena membutuhkan dana sekitar Rp7 triliun.

"Daerah tak akan sanggup, maka itu Kepri berharap pada bantuan pemerintah pusat," kata Plt Gubernur Kepri, Isdianto di Tanjungpinang, Senin.

Isdianto menyampaikan saat ini progres proyek Jembatan Batam-Bintan mengalami kemajuan menyusul ditetapkan sebagai Major Project dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 hingga 2024.

Kendati demikian, ujar dia hingga saat ini alokasi dana maupum Detail Engeneering Desain (DED) pembangunan tersebut belum siap.

Menurut Isdianto, semua sudah diselaraskan untuk mendukung pembangunan jembatan tersebut. Terutama menyangkut RTRW, baik di Pemprov Kepri maupun Kabupaten Bintan dan Kota Batam.

"Insya Allah, lahan sudah sudah tak ada masalah,” tambah Isdianto.

Dia mengungkapkan, Jembatan Batam-Bintan yang menghubungkan dua pulau itu rencananya memiliki tiga tipe. Jembatan dari pulau Batam ke pulau Tanjungsauh yang berjarak 2,17 kilometer, menggunakan struktur jembatan box girder.

Kemudian, dari pulau Tanjungsauh ke pulau Buau sepanjang 3,9 kilometer, menggunakan tipe struktur jembatan box grider dan cale stayed.

Sedangkan dari pulau Buau ke pulau Bintan sepanjang 0,9 kilometer, menggunakan tipe struktur box grider.

"Biaya yang dibutuhkan tidak saja untuk membangun jembatan, namun juga buat membangun akses jalan di Buau sepanjang 3,4 kilometer, Batam sepanjang 1,54 kilometer, Tanjungsauh 3,42 kilometer, dan Bintan 0,5 meter," jelasnya.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ridwan Jamaluddin, mengaku masih mengkaji mekanisme pembiayaan proyek tersebut.

Menurutnya, ada beberapa skema investasi yang disiapkan, bahkan tidak menutup kemungkinan masuknya swasta asing maupun swasta dalam negeri, untuk membangun Jembatan Batam-Bintan tersebut.

”Investor luar berminat masuk, itu hal baik. Kami membuka peluang bagi swasta asing dengan sistem KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha),” ujarnya.

Sebelumnya, Sabtu (28/12) kemarin Plt Gubernur Kepri, Isdianto dan perwakilan Kemenko Maritim dan Investasi sudah melakukan peninjuaan lokasi tapak Jembatan Batam-Bintan di kawasan Kabil, Batam.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE