Ekonomi Kota Lama di Kota Tanjungpinang lumpuh saat Imlek

Tanjungpinang (ANTARA) - Aktivitas Perekonomian di Kota Lama, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) lumpuh pada hari raya Imlek pertama, Sabtu (25/1).

Kawasan itu sejak dahulu memang dikenal sebagai salah satu sentral perdagangan di Kota Gurindam tersebut.

Pantauan di lapangan deretan ratusan rumah dan toko (ruko) berikut pasar yang biasa menjual sembako dan berbagai keperluan hidup masyarakat itu nampak tutup.

Tampak hanya ada kurang lebih sepuluh toko saja yang buka, salah satunya milik Amran, penjual busana dan aksesoris muslim.

Menurut Amran, sejak Jumat (24/1) kemarin pertokoan di Kota Lama sudah berangsur tutup, karena pemilik yang didominasi etnis Tionghoa itu ingin merayakan Imlek bersama kerabat dan keluarga masing-masing.

Dia katakan, kondisi ini biasa terjadi setiap perayaan Imlek, selebihnya toko-toko di wilayah tersebut jarang sekali tutup apalagi libur.

"Biasanya dua hari setelah Imlek toko sudah mulai buka kembali," kata Amran.

Meski tak merayakan Imlek karena berstatus muslim, Amran tetap berharap tahun Tikus Logam ini dapat membawa perubahan bagi perekonomian di Tanjungpinang.

"Ekonomi meningkat, masyarakat yang berbelanja akan semakin ramai. Pedagang pun dapat memutar modal usahanya dengan cepat, " tutur Amran.

Salah seorang warga Tanjungpinang, Azli mengaku tidak tahu toko di Kota Lama sedang tutup. Ia dan istri rencananya ingin berbelanja kebutuhan bahan material bangunan.

"Tadi kami lihat toko bangunan di sini tutup. Informasinya pemilik toko merayakan Imlek ke luar kota selama beberapa hari ke depan," ucap Azli.

Baca juga: Apindo berharap perekonomian Karimun meningkat di tahun Tikus Logam

Baca juga: Vihara Kumala Maitreya sajikan makanan halal di Imlek 2571

Baca juga: Tahun Tikus Logam sebagai tahun terampil