Bintan (ANTARA) - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak pemerintah daerah dan
aparat penegak hukum untuk menghentikan aktivitas penambangan pasir ilegal di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, yang dihubungi di Bintan, Kamis, mengatakan aktivitas penambangan pasir di Bintan merugikan masyarakat, daerah dan negara sehingga harus segera dihentikan.
"Negara harus hadir dalam menangani persoalan ini," katanya.
Ia merasa aneh penambangan pasir ilegal di Galang Batang, Teluk Bakau dan Malang Rapat dapat dilakukan secara terbuka. Seharusnya, pemerintah daerah dan aparat yang berwenang merasa malu dengan kondisi tersebut.
"Pasir ilegal itu menimbulkan kerusakan lingkungan setelah usai aktivitas tambang. Negara menanggung akibatnya dengan menggunakan uang rakyat," ucapnya.
Sebelumnya, Camat Gunung Kijang, Arif Sumarsono mengatakan seluruh pelaku pertambangan pasir ilegal itu sudah ditegur. Teguran sudah beberapa kali dilakukan agar mereka menghentikan aktifitas penambangan pasir.
"Kami juga sudah laporkan kepada Satpol PP Bintan," katanya.
Kasat Reskrim Polres Bintan AKP Agus
Hasanudin belum lama ini juga sudah menyegel dua lokasi besar penambangan pasir. "Kami sudah amankan barang bukti," katanya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, aktivitas penambangan pasir tetap berlangsung, bahkan lebih aktif karena di lakukan di tepi jalan raya.*
Berita Terkait
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Lantamal IV/Batam tangkap kurir sabu dan empat PMI ilegal
Senin, 22 April 2024 18:57 Wib
Mahfud harap putusan PHPU dapat hentikan kontra politik
Senin, 22 April 2024 18:20 Wib
KPU Bintan sebut syarat dukungan minimal calon independen adalah 12.336 orang
Senin, 22 April 2024 18:11 Wib
Australia desak warganya tinggalkan Israel
Jumat, 19 April 2024 19:24 Wib
Kapal asing terbakar di perairan Bintan
Rabu, 17 April 2024 20:07 Wib
Polres Natuna Kepri jamin arus balik berjalan dengan aman dan lancar
Selasa, 16 April 2024 7:51 Wib
Objek wisata Pantai Trikora di Bintan Kepri dipadati ribuan pengunjung
Minggu, 14 April 2024 16:05 Wib
Komentar